Menurut laporan Nomura bulan lalu, Malaysia merupakan salah satu pihak yang paling diuntungkan dari komitmen penanaman modal China di Asia, mendapat proyek-proyek infrastruktur senilai 34,2 miliar dolar AS (sekitar Rp481,3 triliun) terkait BRI, yang membuat para pengkritik menuduh Najab “menjual” Malaysia ke negara kuat di Asia itu.
Ketika ditanya soal perundingan kembali, juru bicara Kementerian Luar Negeri China Geng Shuang tidak membahas masalah itu secara langsung tapi ia mengatakan hubungan kedua negara sedang berkembang dengan baik.
“(Hubungan baik) ini perlu disyukuri dan dijaga oleh kedua pihak,” kata Geng dalam acara jumpa pers rutin di Beijing.
Artikel ini ditulis oleh:
Andy Abdul Hamid