Jakarta, Aktual.co — Juru Bicara Poros Muda Partai Golkar, Andi Sinulingga mengkritisi wacana majunya kembali Aburizal Bakrie sebagai Ketua Umum DPP Partai Golkar. 
Menurutnya, selama dipimpin Ical, Golkar yang merupakan partai besar dan tua justru tidak mengalami kemajuan.
Dirinya pun menilai Ical mematikan proses demokrasi yang tumbuh di Partai Golkar jika dirinya kembali maju sebagai Ketum.
“Memang salah satu indikator kegagalan memimpin Golkar, Pak Ical. Partai dipimpin seperti perusahaan pribadi, orang diperlakukan bukan sebagai kader dan pengurus, tapi sebagai anak buah. Partai kok kayak perusahaan,” kata Andi saat dihubungi, Senin (3/11).
Eks Badan Pemenangan Pemilu Partai Golkar itu sama sekali tidak setuju bila Ical mencalonkan kembali sebagai ketua umum partai. Ical dia anggap lebih mementingkan ego dan kepentingan pribadi dibandingkan organisasi secara profesional.
“Pileg kalah, Pilpres enggak bisa nyalon. Justru mendukung partai lain, kalah juga,” kata dia.
Menurut Andi, sejak reformasi tidak ada ketua umum Partai Golkar yang menjabat lebih dari satu periode. Semuanya rela dan legowo mewariskan kepemimpinan partai terhadap kader profesional lainnya.
“Keterlibatan kader partai ditutup Pak Ical, itu membuat partisipasi kader tidak ada,” kata dia.
Ketua Umum Partai Golkar Aburizal Bakrie mengaku masih akan memperhitungkan seberapa besar dukungan kader partainya sebelum memutuskan maju lagi sebagai ketua umum periode selanjutnya.
“Kita lihat dulu dukungannya berapa banyak,” kata Ical seusai menghadiri acara jamuan makan malam bersama perwakilan partai negara sahabat di Jakarta, Senin (27/10) malam.
Ical mengatakan dirinya akan mempertimbangkan maju kembali sebagai ketua umum, dengan catatan dirinya memang dikehendaki oleh kader Golkar untuk kembali menjabat.

Artikel ini ditulis oleh: