“Awal aku bikin socmed memang nggak kepikiran buat jadi cuan. Namun karena aku rajin bikin postingan tentang hal-hal yang aku suka, sekitar dua tahun baru dilirik brand dan bisa jadi cuan. Saat pertama-tama masih barter dengan produk. Mulai jadi cuan kalau nggak salah per story aku dibayar Rp 150 ribu, per feed Instagram Rp 300 ribu. Mulai dari situlah kemudian banyak berdatangan online shop dan brand. Sampai akhirnya datang sebuah brand skincare yang nilai kerjasamanya Rp 95 juta. Padahal aku bukan skincare influencer. Dari situ lalu menganalisa bahwa sekarang ini market lebih melihat ke karakter sehingga brand apapun bisa asalkan ngelink dengan karakter kita,” cerita Diego dalam seminar online yang diinisiasi oleh Kredit Pintar dalam tajuk Kelas Pintar Bersama, Menjadi Kaya Lewat Social Media, Sabtu (26/3/2022).
Dalam Kelas Pintar Bersama tersebut, Diego mengungkapkan bagaimana ia mulai menggarap serius socmed miliknya hingga membangun sendiri management talent miliknya. Saat ini Arupalaka menaungi sekitar 55 orang influencer dan 6 exclusive talent yang nilai kerja sama dengan brand pun cukup fantastis. “Waktu itu pernah per satu kali campaign dengan sebuah brand hijab nilainya di angka Rp 1,8 miliar,” ungkap Diego. Deretan artis, influencer /selebgram yang tergabung dalam Aru Palaka antara lain; Tyna Kanna, Ririn Ekawati, Nindy Ayunda, Dion Mulya, Dwi Handayani, dan lain-lain.
Wah, sungguh fantastis bukan? Lalu bagaimana cara kita dapat memaksimalkan media sosial kita sehingga bisa menghasilkan cuan seperti Diego? “Menjadi diri sendiri saja, karena di dunia ini pribadi kita cuma ada satu. Cari the best version of your self. Share your interest. Banyak yang merasa terhibur ketika kita posting tentang liburan misalnya, seolah-olah membawa followers kita sedang liburan online bersama kita. Kita posting semua yang mata kita suka dan biarkan orang melihat dari kacamata kita, cara kita melihat dunia dan bagaimana kita bercerita ke orang-orang. Tanpa kita sadari, kita menjadi role model buat mereka juga. Setelah itu nanti lambat laun brand-brand akan melirik kita,” cerita Diego berbagi tips.
Dalam kesempatan yang sama, Willy Apriando, Head of Marketing Kredit Pintar, menanggapi positif hal itu, “Ya, sesuatu yang genuine, yang tidak dibuat-buat, dan relate dengan cerita keseharian di kehidupan nyata, lebih disukai karena relevan. Dan Diego Bersama management talent miliknya disukai banyak orang karena hal-hal seperti itu.”
Artikel ini ditulis oleh:
Zaenal Arifin