Kuala Lumpur, Aktual.com – Malaysia pada Rabu (31/8) memperingati 65 tahun kemerdekaannya dengan perayaan berskala besar setelah dua tahun perayaan itu dibatasi akibat pandemi COVID-19.

Acara perayaan utama Hari Nasional diadakan di Dataran Merdeka atau Lapangan Merdeka yang bersejarah di Kuala Lumpur, ibu kota Malaysia, dan dihadiri oleh puluhan ribu orang.

Raja Malaysia Sultan Abdullah Sultan Ahmad Shah, Perdana Menteri (PM) Malaysia Ismail Sabri Yaakob, dan jajaran pejabat pemerintah lainnya menyaksikan parade yang diadakan di lapangan tersebut, yang menampilkan kontingen baris-berbaris dari personel angkatan bersenjata negara itu.

   Dalam sebuah pernyataan pada malam peringatan kemerdekaan, Istana Negara Malaysia menyampaikan bahwa solidaritas sosial, integrasi nasional, dan persatuan ras merupakan kunci kerukunan, kemakmuran, dan kesejahteraan nasional.   “Jika masyarakat tetap bersatu, memainkan peran mereka, dan berpegang teguh pada kunci-kunci tersebut, maka kita akan mampu membendung kelompok-kelompok atau ekstremis yang menabur benih perpecahan dan mengobarkan api rasisme untuk menimbulkan kekacauan di negara ini demi keuntungan pribadi,” imbuh pernyataan itu.

“Ini menjadi tanggung jawab bersama bagi semua orang untuk tidak hanya melestarikan dan melindungi kerukunan nasional yang telah kita nikmati sejauh ini, tetapi juga memeliharanya di antara kita sendiri sebagai satu Keluarga Malaysia,” kata pernyataan tersebut.

   “Jika masyarakat tetap bersatu, memainkan peran mereka, dan berpegang teguh pada kunci-kunci tersebut, maka kita akan mampu membendung kelompok-kelompok atau ekstremis yang menabur benih perpecahan dan mengobarkan api rasisme untuk menimbulkan kekacauan di negara ini demi keuntungan pribadi,” imbuh pernyataan itu.   “Dalam konteks persaudaraan, para kerabat dijaga; dalam konteks keluarga, para anggota keluarga dilindungi; dalam konteks komunitas, masyarakat diayomi; dalam konteks bangsa, persatuan ras adalah kunci; karena kita semua adalah satu keluarga,” kata sang PM. 

Dalam sebuah pidato yang disiarkan di televisi pada Selasa (30/8) malam, Ismail Sabri menyerukan kepada warga Malaysia untuk terus bekerja sama dan tetap bersatu guna mempertahankan perdamaian dan kemerdekaan Malaysia.

   “Dalam konteks persaudaraan, para kerabat dijaga; dalam konteks keluarga, para anggota keluarga dilindungi; dalam konteks komunitas, masyarakat diayomi; dalam konteks bangsa, persatuan ras adalah kunci; karena kita semua adalah satu keluarga,” kata sang PM. 

Artikel ini ditulis oleh:

Reporter: Antara
Editor: As'ad Syamsul Abidin