Jakarta, Aktual.com – Produksi bahan bakar minyak diketahui dari kilang nasional pada kisaran 800.000 barel oil per day (BOPD), tapi laju konsumsi BBM terus meningkat dan saat ini sekitar 1,6 juta BOPD. Sehingga Indonesia melakukan kebijakan impor BBM untuk mencukupi kebutuhan konsumen.
Ketergantungan pada impor BBM ini dinilai sangat mengancam ketahanan energi nasional. Untuk itu, banyak kalangan mendesak agar dibangun kilang baru. Namun pada kenyataannya selama puluhan tahun, wacana pemerintah untuk membangun kilang baru tersebut belum kunjung terealisasi.
Karena itu, tak jarang banyak pihak menuding bahwa pembangunan kilang memang sengaja diundur-undur atau dihalang-halangi pihak tertentu yang berkepentingan pada bisnis impor BBM atau lebih dikenal permainan mafia migas.
Dalam kesempatan kali ini, mantan Menteri ESDM Purnomo Yusgiantoro menjelaskan setidaknya ada empat hal yang menjadi hambatan untuk pembangunan kilang baru.
“Dari jaman dulu kita pengen ngembangi kilang. Jadi nggak betul dijaman dulu dikatakan kita tidak ingin membangun kilang. Kita ingin kembangun kilang, tapi kita terbentur empat hal,” kata dia kepada Aktual.com saat ditemui usai menjadi pembicara Seminar (Dinamika Energi Global dan Ketahanan Energi) di Kampus Tri Sakti Jakarta, Sabtu (28/10).

Artikel ini ditulis oleh:

Reporter: Dadangsah Dapunta