Tren melemah rupiah. (ilustrasi/aktual.com)

Jakarta, Aktual.com – Pergerakan nilai tukar rupiah terhadap dollar AS (USD) diyakini pada perdagangan hari ini Kamis (9/11) masih akan melemah. Pasalnya tak ada katalis positif domestik yang bisa mengangkat rupiah.

Mengutip Bloomberg hari ini, rupiah dibuka di posisi 13.513 atau bergerak stagnan dibanding posisi penutupan kemarin di level 13.514. Pelemahan rupiah di 30 menit pertama sampai ke posisi 13.518.

Menurut analis pasar uang Binaartha Sekuritas, Reza Priyambada, meski di perdagangan spot, pergerakan USD cenderung melemah terhadap sejumlah mata uang pada sesi perdagangan kemarin, amun, tidak juga membuat pergerakan Rupiah mampu mengalami kenaikan.

“Dan hari ini sepertinya akan terulang, karena laju USD sebetulnya masih melemah karena seiring kekhawatiran akan tidak bisa tercapainya kesepakatan program reformasi perpajakan AS. Namun sayangnya, rupiah belum bisa memanfaatkannya,” tandas Reza di Jakarta, Kamis (9/11).

Hal ini, menurut Reza, karena kondisi dalam negeri yang dianggap masih ada kerentanan membuat pelaku pasar cenderung menahan diri, sehingga rupiah pun kembali melemah.

“Hari ini bisa saja pelemahan lanjutan akan terjadi meski laju USD masih melemah, jika tidak diikuti dengan sentimen positif yang ada. Karena adanya anggapan bahwa ekonomi Indonesia bertumbuh, namun diikuti dengan potensi pelemahan membuat kenaikan Rupiah sebelumnya tidak terjadi,” papar dia.

Untuk itu, pelaku pasar disarankan untuk tetap mewaspadai mulai terapresiasinya USD dan berbagai sentimen yang dapat kembali menahan potensi penguatan Rupiah.

“Dengan kondisi itu, kami memperkirakan support Rupiah akan bergerak di kisaran 13.535 dan resisten rupiah di rentang 13.505,” ungkap dia.

Busthomi

Artikel ini ditulis oleh: