Kemarin, laju USD terlihat berada di dekat level terendahnya dalam 13 bulan terhadap sekelompok mata uang utama. Hal ini seiring ketidakpastian kondisi politik AS yang mengurangi harapan untuk langkah cepat agenda stimulus dan reformasi Presiden Donald Trump.

“USD terimbas penyelidikan dugaan campur tangan Rusia dalam pemilihan AS. Itu menjadi sentimen negatif setelah juru bicara Gedung Putih mengundurkan diri. Hal itu memberikan gambaran adanya konflik internal di dalam lingkungan kepresidenan,” papar dia.

Namun sayangnya, pada pagi ini rupiah belum cukup perkasa untuk memanfaatkan tren pelemahan USD itu.

“Memang kita harapkan terjadi kembali penguatan (rupiah). Agar bisa mengkonfirmasi adanya potensi tren kenaikan yang saat ini berada di tren pelemahan,” ujar Reza.

Untuk itu, dia meminta pelaku pasar agar tetap mewaspadai berbagai sentimen yang dapat menahan penguatan rupiah tersebut.

“Kami perkirakan, level support rupiah pada perdagangan hari ini akan bergerak di Rp13.322. Dan level resisten rupiah bisa di kisaran Rp13.297,” ungkap dia.

Angka level support rupiah sendiri yang diprediksi Reza pagi ini sudah terlewati. Sehingga memang jelas tren rupiah hari ini masih berkutat di zona merah.

(Busthomi)

Artikel ini ditulis oleh:

Andy Abdul Hamid