Jakarta, Aktual.com – Tahun 2018 memasuki tahun politik dengan digelarnya Pilkada serentak di beberapa tempat. Namun begitu, pihak Badan Koordinasi dan Penanaman Modal (BKPM) tetap menargetkan pencapaian laju investasi di dalam negeri cukup tinggi.

Hal ini karena beberapa sektor disebut pihak BKPM di tahun ini akan terus mengkilap. Seperti sektor lifestyle atau pun sektor industri e-commerce.

Deputi Pengembangan Iklim Penanaman Modal BKPM Farah Ratnadewi Indriani menyebutkan, investasi yang masuk ke Indonesia di tahun ini ditargetkan sekitar Rp765 triliun.

“Dengan target seperti ini, maka dibanding tahun lalu maka mengalami pertumbuhan sekitar 11% dibanding realisasi investasi di tahun lalu,” ungkap dia Indonesia Investment Outlook 2018, di Crowne Plaza, Jakarta, Jumat (23/2).

Seperti diketahui, realisasi investasi pada 2017 tercatat sekitar Rp692,8 triliun atau meningkat 13,1% dibandingkan 2016 lalu.

“Sementara untuk tahun 2018 ini, kita targetkan Rp765 triliun, atau dibanding growth di 2017 mencapai 11%,” ungkap dia.

Menurutnya, untuk mencapai target investasi ini maka pemerintah akan menawarkan sektor unggulan yang ada di Indonesia. Mulai dari sektor primer, sekunder hingga tersier. Disebutnya, ada tiga sektor yang akan digenjot di tahun ini.

Dia juga menyebutkan untuk sektor sekunder saat ini sudah tercapai hingga 50% dibandingkan sektor lainnya. Sementara itu sektor tersier seperti jasa baru akan mulai tumbuh.

“Seperti yang tadi disampaikan bahwa banyak generasi muda ke lifestyle industry. Nah itu juga pasar yang bagus. Juga e-commerce dan sebagainya,” dia menjelaskan.

Dia menegaskan, sektor-sektor tersebut adalah sektor tersier. Ini bisa bertumbuh, kata dia, karena ada bantuan dari generasi muda yang mendorong industri melalui gaya hidup tersebut.

“Jadi, sepertinya sudah mulai (tumbuh) karena tahun ini kan seperti pengembangan turisme, lifestyle industry,” kata dia.

Kazuhiko Nishihara, Partner of Honmachi International Law Office menyebutkan, para investor Jepang sejatinya mengharapkan adanya regulasi yang tak menghambat investasi.

Selain itu, dia juga berharap, agar regulasi di tingkat Pemda juga bisa bersahabat, sehingga sesuai dengan keinginan kalangan investor.

 

Busthomi

Artikel ini ditulis oleh: