Menteri Agama Nasaruddin Umar saat rapat kerja dengan Komisi VIII DPR RI di Jakarta, Senin (3/2/2025).
Menteri Agama Nasaruddin Umar saat rapat kerja dengan Komisi VIII DPR RI di Jakarta, Senin (3/2/2025).

Jakarta, Aktual.com – Menteri Agama Nasaruddin Umar menyambut baik rencana Pemerintah Arab Saudi yang membuka ruang investasi asing untuk bidang akomodasi di Makkah dan Madinah.

“Saya melihat mungkin efek positifnya lebih banyak malah. Jadi keterbukaan setiap negara itu membuat Indonesia itu gampang masuk,” ujar Nasaruddin Umar di Jakarta, Selasa (4/2).

Menurutnya, kebijakan tersebut membawa dampak positif yang besar, terutama bagi Indonesia yang kaya dengan jumlah penduduk, sumber daya produksi, serta barang ekspor.

Ia menjelaskan bahwa dengan adanya keterbukaan ini, Indonesia yang memiliki potensi besar dalam bidang produksi dan ekspor, dapat memperluas jejaknya di pasar internasional.

“Kita kaya dengan penduduk, kaya dengan produksi, kaya dengan barang-barang ekspor, dan kaya segala-galanya ya. Bisa kita ekspor. Kalau nanti negara itu tertutup, nanti kita susah masuk,” kata dia.

“Dengan adanya keterbukaan negara-negara lain, maka Indonesia bisa ada di mana-mana,” ujarnya menambahkan.

Dalam sebuah laporan, Otoritas Pasar Modal Saudi (CMA) mengumumkan kebijakan besar yang memungkinkan investor asing untuk berinvestasi pada perusahaan tercatat yang memiliki aset real estat di Makkah dan Madinah.

Sebelumnya, kepemilikan properti di Makkah dan Madinah hanya diperuntukkan bagi warga negara Arab Saudi, meskipun warga asing diizinkan menyewa properti.

Namun, dengan kebijakan baru ini, investasi asing diperbolehkan melalui saham atau instrumen utang konversi perusahaan yang terdaftar.

Namun investasi asing di Arab Saudi ini dibatasi hingga 49 persen dari total saham perusahaan, sementara investor asing strategis tidak diperkenankan memiliki saham di perusahaan ini.

Langkah penguatan ekosistem haji sebenarnya telah dilakukan oleh Badan Pengelola Keuangan Haji (BPKH) melalui anak usahanya, BPKH Limited.

Pada 2024, BPKH Limited telah melakukan kontrak Allotment atas dua hotel di Makkah dan Madinah, setelah sebelumnya pada musim haji 1445 H telah mengelola 71 unit restoran dan kantin pada hotel jamaah haji Indonesia di Makkah, bekerja sama dengan pelaku UMKM diaspora Indonesia.

Artikel ini ditulis oleh:

Arie Saputra