Jakarta, Aktual.com – Menteri Perdagangan, Zulkifli Hasan, telah mengungkapkan pentingnya ASEAN untuk bertransformasi menjadi satu pasar yang mampu menjadi pusat pertumbuhan ekonomi.
“Kita berkeinginan agar ASEAN menjadi satu pasar,” kata Zulkifli Hasan di Jakarta pada hari Jumat (11/8).
Menteri Perdagangan berharap bahwa dengan terwujudnya konsep satu pasar ASEAN, volume perdagangan di kawasan ini dapat meningkat dua kali lipat dari sebelumnya. Zulkifli memiliki rencana untuk membahas konsep ini dalam Pertemuan Para Menteri Ekonomi ASEAN ke-55 dan Serangkaian Pertemuan Terkait (55th ASEAN Economic Ministers’/AEM Meeting and Related Meetings).
“ASEAN telah mencapai pertumbuhan ekonomi yang tangguh dan luar biasa; kita berharap dapat mengambil langkah lebih jauh sehingga ASEAN dapat menjadi pusat pertumbuhan ekonomi,” lanjutnya.
Pertemuan Para Menteri Ekonomi ASEAN ke-55 dan Serangkaian Pertemuan Terkait (55th ASEAN Economic Ministers’/AEM Meeting and Related Meetings) akan diadakan di Semarang, Jawa Tengah, pada tanggal 17-22 Agustus 2023.
Saat ini, ekonomi Perhimpunan Bangsa-Bangsa Asia Tenggara (ASEAN) menduduki peringkat lima terbesar di dunia, setelah Amerika Serikat, China, India, dan Jerman.
Ekonomi ASEAN telah mengalami pertumbuhan yang sangat signifikan sejak berdirinya pada tahun 1967. Produk Domestik Bruto (PDB) per kapita ASEAN pada tahun 2021 mencapai 5.248 dolar Amerika Serikat (AS), naik tajam dari 122 dolar AS pada tahun 1967. Investasi langsung asing (FDI) pada tahun 2021 mencapai 168,2 miliar dolar AS, jauh meningkat dari 3,04 miliar dolar AS pada tahun 1967.
Adapun total perdagangan ASEAN mencapai 2.591 miliar dolar AS pada tahun 2021, signifikan naik dari 10 miliar dolar AS pada tahun 1967.
Populasi penduduk ASEAN telah meningkat dari 185 juta orang pada tahun 1967 menjadi 673,8 juta orang pada tahun 2021. Tingkat penetrasi internet pada tahun 1967 adalah nol persen, yang kemudian melonjak menjadi 61,4 persen pada tahun 2021.
Perubahan yang terjadi pada ASEAN saat ini merupakan hasil dari pengaruh kolektif ASEAN serta kontribusi dari masing-masing negara anggota. Hal ini menandakan semangat saling belajar di antara negara-negara ASEAN. Kesatuan ini bertindak sebagai platform pembelajaran bagi anggotanya dalam konteks kerja sama, terutama dalam bidang perdagangan.
Artikel ini ditulis oleh:
Antara
Sandi Setyawan