Menteri Desa PDTT, Eko Putro Sandjojo selain bertindak sebagai Inspektur Upacara 17 Agustus 2018 di Kabupaten Seluma, Bengkulu juga meninjau berbagai proyek serta memberikan bantuan terkait pengembangan daerah tertentu. Bersama Direktur Jenderal Pengembangan Daerah Tertenu (PDTu) Aisyah Gamawati, Menteri Eko memberikan bantuan berupa Bronjong, bantuan perangkat peringatan bencana banjir yaitu early warning system (EWS) serta penyediaan Sarana Air Bersih (SAB).

Jakarta, Aktual.com – Menteri Desa PDTT, Eko Putro Sandjojo selain bertindak sebagai Inspektur Upacara 17 Agustus 2018 di Kabupaten Seluma, Bengkulu juga meninjau berbagai proyek serta memberikan bantuan terkait pengembangan daerah tertentu. Bersama Direktur Jenderal Pengembangan Daerah Tertenu (PDTu) Aisyah Gamawati, Menteri Eko memberikan bantuan berupa Bronjong, bantuan perangkat peringatan bencana banjir yaitu early warning system (EWS) serta penyediaan Sarana Air Bersih (SAB).

“Kami berharap masyarakat Kabupaten Seluma bisa memanfaatkan dan menjaga bantuan-bantuan ini. Untuk mencegah longsor kami membangun bronjong sedangkan alat EWS sebagai peringatan awal jika ada bencana banjir dan longsor. Selain itu, untuk meningkatkan akses air bersih kami juga membangun sarananya,” ujar Pelaksana Tugas Direktur Jenderal Pengembangan Daerah Tertenu (PDTu) Aisyah Gamawati dalam keterangan yang diterima di Jakarta, Minggu (19/8).

Lokasi pembangunan bronjong sebagai pelindung tebing sungai sepanjang 117 meter sendiri terletak di Desa Air Periukan, Kecamatan Air Periukan. Sedangkan penyerahan hibah bantuan perangkat EWS sebagai alat peringatan dini banjir terletak di Desa Pasar Ngalam dan Ngapal Jungur. Untuk penyediaan sarana air bersih, bangunannya bertempat di Desa Talang Giring dan Desa Arang Sepat, Kecamatan Lubuk Sandi dengan jalur perpipaan yang didistribusikan langsung kepada rumah warga.

Menanggapi bantuan Bronjong, masyarakat merasa senang dan aman karena ketakutan terjadinya longsor berkurang. “Sebagai perwakilan masyarakat, kami mengucapkan terimakasih kepada pemerintah karena bronjong ini bisa menahan tanah sehingga tidak terjadi longsor. Sebelumnya beberapa kali kejadian longsor, yang dampaknya mengganggu aktivitas transportasi dan kegiatan petani,” kata Kepala Desa Air Periukan, Meiri Arizan. Lokasi desa ini memang sangat rentan karena terletak di pinggir Sungai Sindur. Selain itu, juga lokasinya strategis karena jalur darat provinsi melewati wilayah ini. Manfaat bronjong dapat dirasakan juga oleh 375 KK dengan 1000 jiwa meliputi warga Keban Agung, Lawang Agung, dan Pasar Ngalam.

Untuk bantuan Sarana Air Bersih (SAB) yang dibangun di Desa Talang Giring dan Desa Arang Sepat, meliputi pembuatan bak penampung, pembuatan MCK umum, termasuk juga pemasangan pipa distribusi jaringan, serta pemasangan pipa distribusi sambungan ke rumah masyarakat.

“Kami berharap bantuan sarana air bersih ini bisa bermanfaat setidaknya untuk 100 Kepala Keluarga di dua desa ini, serta mengurangi beban pengeluaran mereka,” tambah Aisyah Gamawati. Selain SAB, Kementerian juga memberikan bantuan perangkat early warning system yang sangat berguna bagi warga desa untuk peringatan banjir.

“Alat EWS ini mampu mengukur curah hujan, tinggi permukaan air sungai sindur, serta mampu mendeteksi pergeseran tanah (deteksi longsor), juga dilengkapi menara kontrol, dan sirine peringatan dini yang mampu menjangkau area hingga lebih 1 kilometer,” tambah Aisyah.

Kabupaten Seluma adalah wilayah administrasi yang terletak Pantai Barat Sumatera bagian selatan Provinsi Bengkulu yang berbatasan langsung dengan Samudera Hindia. Kabupaten yang terbentuk pada 2003 ini memiliki wilayah seluas sekitar 1.224 kilometer persegi dan dihuni sekitar 183.420 jiwa. Seluma juga terkenal sebagai penghasil komoditas unggulan seperti padi, karet, kayu manis, pinang, dan perikanan laut, serta wisata pantai.

Artikel ini ditulis oleh:

Editor: Eka