????????????????????????????????????????????????????????????

Jakarta, Aktual.com — Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud), Anies Baswedan, menyatakan, duka yang mendalam atas wafatnya pencipta lagu Hymne Guru, Sartono, di RSUD Kota Madiun, pada Minggu (1/11) kemarin.

“Lagu ‘Hymne Guru’ yang diciptakan mendiang Sartono telah menginspirasi banyak orang untuk memuliakan guru,” ujar Mendikbud di Jakarta, Senin (2/11).

Anies Baswedan menambahkan, Sartono dengan lagu gubahannya yakni ‘Hymne Guru’, membuat banyak orang terinspirasi untuk tidak saja menghormati pada guru tetapi juga memuliakannya.

“Kita semua kehilangan beliau. Saya menyampaikan duka cita yang mendalam, semoga jasa dan amal almarhum dicatat sebagai amal kebaikan oleh Tuhan,” tambah dia.

Sartono meninggal pada usia 79 tahun di RSUD Madiun sekitar pukul 12.40 WIB karena mengalami komplikasi, di antaranya gejala stroke, jantung, kencing manis, dan penyumbatan pembuluh darah di otak.

Saat Sartono masuk rumah sakit, Mendikbud Anies Baswedan yang sedang berada di Jambi dan Palembang dalam kunjungan ke sekolah-sekolah di daerah terpapar kabut asap, mengutus Inspektur Jenderal (Irjen) Kemendikbud Daryanto untuk membesuk dan membantu keluarga. Irjen Kemendikbud Daryanto membesuk Sartono di RSUD Madiun pada Sabtu.

Istri Sartono, Ignatia Damijati, menuturkan Sartono mulai menunjukkan tanda-tanda sakit sejak dua pekan lalu. Saat itu suaminya tidak mau makan dan merasakan sakit pada lengan kirinya. Dua hari sebelumnya, Sartono terjatuh dari ranjang tempat tidur.

Kemudian sejak Jumat (30/10), ia mengalami koma, hingga refleks nyeri, kedipan mata serta komunikasi pada organ tubuh tidak lagi bisa dilakukan. Sartono juga tidak bisa makan atau minum, sehingga pihak RSUD Madiun memasukkan nutrisi langsung ke perut pasien dengan menggunakan slang. Sartono dan istrinya tinggal di Jalan Halmahera, Kelurahan/Kecamatan Kartoharjo, Kota Madiun.

Lagu ‘Hymne Guru’ ditetapkan pemerintah sebagai lagu wajib nasional pada tahun 1980. Bertepatan dengan momentum Hari Pendidikan Nasional pada 1980, Sartono mengikuti lomba mencipta lagu tentang pendidikan. Dari ratusan peserta, lagu ‘Hymne Guru, Pahlawan Tanpa Tanda Jasa’ ciptaannya, berhasil menjadi pemenang.

Selain lagu ‘Hymne Guru’, Sartono juga menciptakan delapan buah lagu bertema pendidikan lainnya. Perhatiannya terhadap dunia pendidikan membuahkan penghargaan pada 2000 dari Menteri Pendidikan Nasional (Mendiknas) saat itu, Yahya Muhaimin. Kemudian pada 2005, penghargaan juga diberikan Bambang Soedibyo saat menjabat sebagai Mendiknas.

Artikel ini ditulis oleh: