Hafizoh menambahkan bahwa sekitar tahun 1970-an, tradisi membatik mulai hilang seiring munculnya gejolak perekonomian global, sehingga berdampak terhadap tenggelamnya batik betawi di daerahnya.
Perkembangan Batik Betawi Terogong tak lepas dari kisah pelatihan membatik yang dilakukan pada 2012, masyarakat Terogong menemukan jalan untuk dapat berkembang dalam bidang ekonomi kreatif melalui industri rumahan batik.
Ketika itu Lembaga Kebudayaan Betawi bekerja sama dengan Secari Batik, memberikan pelatihan selama tiga bulan kepada masyarakat Terogong. Orang-orang yang mengikuti pelatihan tersebut adalah Siti Nurlaela, Hafizoh beserta keluarga.
Pelatihan yang singkat dan sederhana itu lantas memberikan pengaruh besar terhadap lahirnya batik betawi terogong, sekaligus memberdayakan perempuan di sekitar daerah tersebut.
Saat ini jumlah pembatik betawi terogong hanya berjumlah 11 orang. Mereka tergabung dalam kelompok industri rumahan bernama Batik Betawi Terogong.
Motif batik yang pertama kali dibuat berupa ondel-ondel. Seiring waktu para pembatik itu lantas mengembangkan aneka motif kontemporer untuk membangun citra Betawi sebagai kota metropolitan.
Artikel ini ditulis oleh: