Pasca pembangunan zawiyah shiddiqiyah

Setelah membangun zawiyah sendiri, Syekh Muhammad Bin Shiddiq Al Ghumari aktif memberikan bimbingan dan pengajaran berbagai cabang ilmu kepada para murid, selain di zawiyah beliau pun aktif mengisi pengajian di masjid agung Al A’dzam kota Tangier dan majlis binaannya tersebut menjadi unggulan bagi siapapun yang ingin mendapatkan pelajaran, pemahaman, imla dan bimbingan.

Syekh Muhammad bin Shiddiq dimata Syekh Abu Al ‘Abbas Ahmad Ar-Rahuni salah seorang teman sejawatnya dari kalangan ulama.

Sebagaimana yang kita ketahui bahwa seorang teman bisa lebih objektif dalam mengutarakan kesaksian atau penilain (daripada seorang murid), namun demikian ungkapan teman beliau ini dapat memberikan informasi yang cukup bagi kita untuk mengenal lebih jauh sosok Syekh Muhammad bin Shiddiq ra.

Syekh Abu Al ‘Abbas Ahmad Ar-Rahuni berkata:” Sayidi Al Haj Muhammad bin Shiddiq, tahukah kamu siapakah beliau (Muhammad bin Shiddiq) ini?

Ia adalah seorang alim nan makrifat pada zamannya, pembawa panji as-sunnah, yang menyelami samudera kenabian, ilmunya lautan yang melimpah, yang menghubungkan generasi terakhir pada generasi awal, seorang wali yang saleh, cahaya yang jelas, yang menghidupkan sunnah, penghapus kegelapan, Syekh Akbar (yang kedudukannya paling tinggi), belerang merah, murabbi para murid, pencerah bagi para saliky.

Bahkan beliau juga yang menghidupkan kembali ajaran thariqah di negeri Maroko khususnya di Tangier, dan beliau telah membawa penduduk negerinya untuk berdzikir kepada tuhan mereka Allah SWT hingga banyak dari mereka yang menjadi ahli thariqah Syadziliyah”

Artikel ini ditulis oleh:

Andy Abdul Hamid