Ketua Fraksi PKB MPR RI, Neng Eem Marhamah Zulfa Hiz. Aktual/DOK MPR RI

Jakarta, aktual.com – Ketua Fraksi PKB MPR RI, Neng Eem Marhamah Zulfa Hiz, menyerukan agar Idul Adha tidak hanya dimaknai sebagai ritual penyembelihan hewan kurban semata, melainkan sebagai momen spiritual untuk memperkuat nilai keikhlasan, solidaritas, dan kepedulian terhadap sesama.

“Idul Adha bukan semata hanya soal ritual ibadah yang berhubungan dengan Tuhan (hablum minallah), tetapi juga soal ibadah sosial (hablum minannas). Jiwa kurban harus dibangun setiap hari, dengan cara sederhana: berbagi kepada yang membutuhkan, membantu sesama, dan belajar menahan diri dari sifat egois serta pemborosan,” ujar Neng Eem dalam keterangannya di Jakarta, Sabtu (7/6/2025).

Menurutnya, bentuk kurban yang sesungguhnya adalah pengorbanan hati yang dilakukan secara terus-menerus dalam kehidupan sehari-hari. Itulah esensi dari keimanan yang utuh—tak hanya ditunjukkan lewat ibadah ritual, tapi juga melalui praktik sosial yang nyata.

Lebih jauh, Neng Eem mengajak seluruh bangsa Indonesia, khususnya umat Islam, untuk menjadikan Idul Adha sebagai ajang refleksi dalam memperkuat rasa kemanusiaan dan solidaritas sosial demi kemaslahatan umat manusia.

“Idul Adha mengajarkan kita untuk peduli dan memperkuat empati sosial, khususnya kepada mereka yang hidup dalam keterbatasan. Bagi yang diberi kelapangan rezeki, inilah saat yang tepat untuk berbagi dan memperkuat ukhuwah Islamiyah,” ujarnya.

Tak hanya sebagai momentum ibadah, Neng Eem juga menekankan pentingnya menjadikan Idul Adha sebagai sarana pemberdayaan ekonomi rakyat, khususnya para peternak hewan kurban. Menurutnya, ekosistem peternakan rakyat dapat tumbuh kuat apabila semangat gotong royong ini terus dijaga.

“Semoga kurban yang kita tunaikan tahun ini tidak hanya menjadi amal ibadah, tetapi juga kontribusi nyata dalam membangun ketahanan sosial dan ekonomi rakyat kecil,” tambahnya.

Ia menegaskan bahwa nilai-nilai Idul Adha adalah pengingat kolektif tentang pentingnya semangat ta’awun (tolong-menolong) dan gotong royong—ciri khas bangsa Indonesia.

“Kita tidak bisa berjalan sendiri. Yang kuat bantu yang lemah, yang mampu berbagi kepada yang membutuhkan. Itulah kekuatan bangsa ini,” tegasnya.

Sebagai lembaga negara, kata Neng Eem, MPR RI memiliki tanggung jawab menjaga kedaulatan rakyat dan memastikan kebijakan pemerintah benar-benar berpihak kepada rakyat.

“Mari kita jadikan Idul Adha sebagai momentum untuk meneguhkan kembali komitmen kebangsaan, bahwa dalam setiap langkah dan keputusan, rakyat harus selalu menjadi yang utama,” ucapnya.

Di akhir pernyataannya, Neng Eem mengucapkan selamat Idul Adha 1446 H dan berharap momentum ini membawa berkah bagi seluruh bangsa.

“Semoga Allah SWT menerima ibadah kita dan memberkahi bangsa Indonesia dengan persatuan, perdamaian, dan kemakmuran,” pungkasnya.

Artikel ini ditulis oleh:

Tino Oktaviano