Suasana museum Bursa Efek Indoneaia (BEI) di Jakarta, Kamis (26/4). Kenaikan suku bunga Amerika Serikat (AS) yang masih akan berlangsung hingga tahun depan serta imbal hasil surat utang AS yang menembus level psikologis menyebabkan pasar saham Asia meriang sepekan ini. IHSG turun 2,81% ke 5.909. IHSG menggenapi penurunan sepekan atau lima hari perdagangan berturut-turut. Kamis (26/4), Dalam lima hari penurunan, IHSG merosot 7,03%. AKTUAL/Tino Oktaviano

Jakarta, Aktual.com – Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di Bursa Efek Indonesia (BEI) pada Senin dibuka menguat sebesar 8,96 poin menjadi 5.998,1 seiring dengan menguatnya nilai tukar Rupiah.

IHSG dibuka menguat sebesar 8,96 poin atau 0,15 persen ke posisi 5.998,1. Sementara kelompok 45 saham unggulan atau LQ45 bergerak naik 2,27 poin (0,24 persen) menjadi 949,32.

Analis senior CSA Research Institute Reza Priyambada mengatakan, langkah IHSG mendekati level 6.000 kembali harus diuji ketahanannya dengan memperhatikan sentimen yang ada.

Selain itu, lanjut Reza, perlu dicerwati dan waspadai potensi adanya aksi ambil untung setelah IHSG mengalami kenaikan beberapa hari sebelumnya.

“Diharapkan sentimen dari Rupiah, global, hingga rilis kinerja para emiten dapat memberikan sentimen positif untuk bertahannya IHSG di zona hijau,” ujar Reza.

IHSG pada Senin ini diperkirakan akan berada di atas support 5.968-5.979 dan resisten di kisaran 6.002-6.028.

Artikel ini ditulis oleh:

Andy Abdul Hamid