“Hal ini sejalan dengan kebijakan Presiden, yaitu pembangunan di bidang pertahanan. Tidak hanya di wilayah Jawa sebagai Jawa sentris saja akan tetapi seluruh wilayah Indonesia atau Indonesia sentris,” kata mantan Kepala Staf TNI Angkatan Darat (KSAD) ini.
Namun demikian, juga diperlukan pembangunan-pembangunan kekuatan, potensi pertahanan dan industri pertahanan, termasuk di dalamnya konsep tata ruang Kemhan yang lebih efektif dan efisien.
Terkait dengan pengaturan tata ruang, wilayah dan penggunaan lahan yang teratur dan tepat guna maka perlu dibentuk tim perumus yang terdiri atas semua Unit Organisasi (UO) Kemhan.
“Mengingat rencana penempatan ibu kota berada pada lokasi strategis di tengah Indonesia, Kaltim memiliki infrastruktur yang relatif lengkap baik darat, laut dan udara serta memiliki risiko bencana yang minimal,” kata Ryamizard.
Mengenai pemindahan ibu kota negara, Dirjen Strategi Pertahanan Kemhan Mayjen TNI Rizerius Eko menambahkan Kemhan dan TNI harus melihat bahwa ibu kota negara merupakan simbol negara
Artikel ini ditulis oleh: