Menurut dia, masih banyak peninggalan sejarah di Genggelang yang belum sempat diabadikan. Kurang pahamnya masyarakat akan nilai historis benda pusaka dan sejarah, membuat banyak yang dirusak, bahkan mungkin diperjualbelikan.
Situs sejarah Dusun Kerurak sejatinya menjadi cagar budaya yang dapat diintegrasikan dengan sektor pariwisata, sebab di dusun ini terdapat air terjun Tiu Pupus yang bisa menjadi magnet bagi wisatawan untuk berkunjung ke objek wisata alam ini.
Wakil Bupati Lombok Utara Sarifudin menegaskan keberadaan benda pusaka di Lombok Utara patut dilestarikan. Sebagai bukti peninggalan nenek moyang, benda pusaka tidak hanya diyakini mengandung nilai mistis tetapi juga artistik.
Atas nama Pemerintah Kabupaten Lombok Utara, ia menyampaikan terima kasih kepada tokoh adat dan tokoh masyarakat yang telah melestarikan benda sejarah di daerah ini.
Sarifudin berjanji menindaklanjuti aspirasi masyarakat adat untuk melestarikan benda budaya peninggalan sejarah itu dengan membuat regulasi berupa peraturan daerah (perda) atau peraturan bupati (perbup).
Harapan masyarakat untuk menyelamatkan dan melestarikan benda pusaka adat peninggalan sejarah itu agaknya mendapat respons positif dari Pemerintah Kabupaten Lombok Utara. Setidaknya, ini dibuktikan dengan dibangunnya Bale Pusaka Adat Sesait.
Pembangunan Bale Pusaka (rumah pusaka) Adat Sesait sebagai tempat penyimpanan benda-benda pusaka adat “Wet Sesait” dan sekaligus mendukung program pemerintah meningkatkan kunjungan wisatawan ke Desa Sait.
Peletakan batu pertama pembangunan Bale Pusaka Adat Sesait dilakukan oleh Bupati Lombok Utara Najmul Akhyar di Desa Sesait, Selasa (12/2).
Artikel ini ditulis oleh: