Pelaksana Tugas (Plt) Kepala Desa Raden Sawinggih menuturkan pembangunan Bale Pusaka Adat Sesait cukup lama, antara lain mulai proses menggali informasi masyarakat sehingga terbentuk desain dengan memadukan arsitektur masjid kuno dan tambahan bangunan yang sudah ada sebelumnya.
Beberapa di antaranya adalah “bale” (bangunan rumah) sebagai tempat menginap masyarakat dari luar Desa Sesait saat acara maulid adat.
Selain itu ada juga perpustakaan adat dan naskah kuno sebagai tempat sekolah pembelajaran adat.
Di kompleks itu ada bangunan lumbung dan membuat pasar kreatif desa. Itu nantinya terkoneksi dengan Bale Pusaka. Rencananya dibangun pada 2019 dari Dana Desa.
Bupati Lombk Utara Najmul Akhyar menilai keberadaan Bale Pusaka itu cukup penting dalam upaya melestarikan benda-benda budaya peninggalan sejarah dan dapat dijadikan daya tarik wisata.
Oleh karena itu, ia meminta Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Lombok Utara membantu menganggarkan dana melalui APBD.
Hal itu penting karena ornamen prasasti tersebut salah satu daya tarik wisata baru yang dikelola oleh desa, selain sebagai upaya melestarikan lembaga pranata budaya Sesait.
Pihaknya membutuhkan gagasan cemerlang yang saling mendukung, supaya adat dan budaya berperan sebagai garda terdepan pertahanan moral anak-anak dan generai muda.
Sejatinya, pembangunan “Bale Pusaka” merupakan salah satu ikhtiar dalam melestarikan dan menyelamatkan benda-benda pusaka adat peninggalan sejarah Paer Daya yang tercecer.[ant]
Artikel ini ditulis oleh: