Jakarta, Aktual.com – Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati memaparkan empat risiko yang bisa mempengaruhi kinerja perekonomian pada 2019.
“Risiko pertama adalah tren preferensi konsumsi masyarakat yang lebih memilih tabungan dan perubahan pola konsumsi, namun tidak tersalurkan kembali ke sektor riil,” kata Sri Mulyani saat mengikuti rapat kerja dengan Komisi XI membahas Kerangka Ekonomi Makro 2019 di Jakarta, Senin (4/6).
Dia mengatakan risiko kedua, terdapat potensi dari investor untuk menahan investasi langsung, karena menunggu dari hasil pemilu. Risiko ketiga, adanya normalisasi kebijakan moneter, tidak hanya di AS dan Eropa, yang dapat mempengaruhi kinerja investasi di sektor keuangan.
“Kebijakan perpajakan AS juga berisiko terhadap aliran dana pada negara berkembang, termasuk Indonesia,” kata dia.
Risiko keempat, adanya kebijakan proteksionisme perdagangan AS, yang perlu diwaspadai dampaknya pada kinerja ekspor. “Selain itu, perlu diwaspadai perkembangan perang dagang AS dengan China,” ujarnya.