Untuk itu, ia mengharapkan adanya hasil positif dari pertemuan Presiden AS Donald Trump dan Presiden China Xi Jinping dalam pertemuan G20 di Jepang.
Dua peristiwa yang mempengaruhi kondisi global ini terus menjadi perhatian Indonesia terutama perang dagang yang menjadi penyebab lesunya kinerja ekspor maupun impor.
Lesunya perdagangan nasional ini bahkan telah memberikan dampak kepada perlambatan pertumbuhan penerimaan perpajakan hingga akhir Mei 2019.
Hampir seluruh komponen penerimaan pajak tumbuh melambat kecuali penerimaan Pajak Penghasilan (PPh) Pasal 21 dan Orang Pribadi.
Dalam menghadapi kondisi ini, Sri Mulyani memastikan adanya pengelolaan keuangan negara secara hati-hati, terukur dan transparan guna menjaga APBN tetap kredibel.
Salah satunya dengan menjaga defisit anggaran tidak melebihi target yang ditetapkan dalam APBN sebesar Rp296 triliun atau 1,84 persen terhadap PDB.
Artikel ini ditulis oleh: