Menteri Keuangan Sri Mulyani (kanan) didampingi Dirjen Pajak Robert Pakpahan sebelum menyampaikan sambutan di depan para wajib pajak seusai menyerahkan piagam penghargaan Wajib Pajak di Gedung Radjiman Wedyodiningrat, Jakarta, Selasa (13/3). Sebanyak 31 wajib pajak besar meraih apresiasi dan penghargaan atas kepatuhan terhadap peraturan perpajakan dan pencapaian target penerimaan Kanwil DJP Wajib Pajak Besar di tahun 2017. AKTUAL/Eko S Hilman

Jakarta, Aktual.com – Menteri Keuangan Sri Mulyani, menilai dampak dari adanya kekhawatiran krisis ekonomi Turki yang berakibat penurunan mata uang lira, masih sebatas persepsi.

“Kami harus waspada. Kemenkeu akan terus berkoordinasi, seperti dengan BI dan OJK, di dalam menjaga terutama kalau pengaruhnya terhadap sentimen,” kata Sri Mulyani ketika meninjau persiapan Asian Games 2018 di Terminal 3 Bandar Udara Internasional Soekarno-Hatta, Tangerang, Senin (13/8).

Mantan direktur pelaksana Bank Dunia itu mengungkapkan pihaknya akan memantau perkembangan ekonomi di Turki secara hati-hati.

Ia menjelaskan situasi di Turki spesifik karena tidak hanya menyangkut masalah finansial, namun juga keamanan dan politik tingkat global.

“Sebagai negara G20, tentu ini akan memberikan pengaruh terhadap ekonomi global. Walaupun ukurannya masih di bawah 1 triliun dolar AS, namun Turki posisi strategisnya besar,” kata Sri Mulyani.

Mata uang lira jatuh lebih dari 40 persen tahun ini menyusul kekhawatiran peningkatan kontrol ekonomi oleh Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan serta memburuknya hubungan dengan Amerika Serikat.

Sementara nilai tukar rupiah yang ditransaksikan antarbank di Jakarta pada Senin pagi bergerak melemah 157 poin menjadi Rp14.643 dibanding sebelumnya Rp14.486 per dolar AS.

Ekonom Samuel Aset Manajemen, Lana Soelistianingsih, menyebutkan bahwa Turki terancam krisis keuangan.

“Nilai tukar lira Turki mencatatkan depresiasi tajam. Efek Turki ini dikawatirkan membuat mata uang dolar AS menguat dan sebaliknya ‘emerging markets’ lain termasuk rupiah akan melemah,” kata dia.

 

Ant.

Artikel ini ditulis oleh: