Realisasi Penerimaan Pajak 2015 (Aktual/Ilst.Nelson)
Realisasi Penerimaan Pajak 2015 (Aktual/Ilst.Nelson)

Jakarta, Aktual.com — Menteri Keuangan Bambang Brodjonegoro mengatakan bahwa Direktorat Jenderal Pajak (DJP) telah berhasil melakukan realisasi pajak untuk pertama kalinya tembus Rp1.000 triliun, walaupun di tengah pelemahan ekonomi sepanjang tahun 2015.

Perhitungan ini melalui Sistem Perbendaharaan dan Anggaran Negara (SPAN) per 31 Desember 2015 menunjukan angka sebesar Rp1.055,61 Triliun.

“Pajak yang kita kumpulkan 2015 tidak mudah karena terjadi pelemahan ekonomi dan tentu berdampak pada penerimaan pajak, namun dengan beratnya tantangan tersebut, teman-teman di DJP kinerjanya sangat luarbiasa,” tutur Bambang pada saat konferensi pers di kantor pusat DJP Jakarta, Senin (11/1).

Secara persentase, realisasi penerimaan pajak pada tahun 2015 mencapai 7,15 persen atau mengalami peningkat dibanding tahun sebelumnya hanya mencapai 6,92 persen dengan nominal Rp985,13 triliun.

Sebagai rincian dari penerimaan pajak tahun 2015 untuk pph non migas sebesar Rp1.005,61 atau 12,05 persen atau meningkat dari tahun sebelumnya yang hanya mencapai 7,81 persen atau sebesar Rp897,67 triliun.

Sedangkan untuk pph Migas mengalami pertumbuhan negatif sebesar 43,14 persen atau hanya sebesar Rp49,72 triliun dibanding tahun sebelumnya mencapai Rp87,45 triliun.

Menurut Menteri Bambang bahwa penurunan pada pph migas disebabkan pengaruh rendahnya harga minyak mentah dunia serta lifting minyak mentah dan gas Indonesia.

“Untuk pph Migas kita turun karena memang pengaruh dari kondisi global minyak mentahnya rendah, makanya berpengaruh pada pph Migas kita,” pungkasnya.

Artikel ini ditulis oleh:

Dadangsah Dapunta
Arbie Marwan