Jakarta, aktual.com – Menteri Keuangan Purbaya Yudhi Sadewa menegaskan pihaknya akan menindak 200 penunggak pajak dalam jumlah besar. Ia menyebut daftar tersebut sudah ada di tangannya.
“Kita punya lis 200 penunggak pajak besar yang sudah inkracht. Kita mau kejar dan eksekusi. Sekitar Rp50 – Rp60 triliun,” ujarnya dalam Konferensi Pers APBN KiTA di Kementerian Keuangan, Jakarta Pusat, Senin (22/9).
Purbaya menambahkan bahwa upaya penagihan itu akan segera dilakukan.
“Dalam waktu dekat akan kita tagih dan mereka gak akan bisa lari,” imbuhnya.
Ia juga memaparkan kondisi realisasi APBN hingga 31 Agustus 2025.
“Ini realisasi APBN sampai 31 Agustus 2025. Pendapatan negara Rp1.638,7 triliun. Itu 57 persen terhadap outlooknya,” ungkapnya.
Defisit anggaran muncul karena pendapatan baru menyentuh Rp1.638,7 triliun atau 57,2 persen dari target APBN 2025. Penerimaan itu terdiri dari pajak senilai Rp1.330 triliun, kepabeanan dan cukai Rp122,9 triliun, serta pendapatan negara bukan pajak (PNBP) sebesar Rp306,8 triliun.
Sementara itu, belanja negara tercatat lebih besar, yakni Rp1.960,3 triliun atau 55,6 persen dari total pagu anggaran.
Persoalan tunggakan pajak ini sebelumnya juga sempat diangkat oleh adik Presiden Prabowo Subianto, Hashim Djojohadikusumo, yang juga menjabat sebagai Wakil Ketua Dewan Pembina Partai Gerindra.
Hashim pernah mengungkapkan bahwa terdapat 300 pengusaha Indonesia yang diduga mengemplang pajak hingga Rp300 triliun. Menurutnya, Presiden Prabowo mendapat data tersebut dari Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan serta Kepala Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan (BPKP) Muhammad Yusuf Ateh. Mayoritas pengusaha itu berasal dari sektor sawit.
“Ini data yang Pak Prabowo dapat dari Luhut dan Ateh (BPKP) dan dikonfirmasi dari LHK ada jutaan hektar kawasan hutan diokupasi liar oleh pengusaha kebun sawit nakal ternyata sudah diingatkan tapi sampai sekarang belum bayar,” kata Hashim dalam acara Diskusi Ekonomi Kamar Dagang dan Industri bersama Pengusaha Internasional Senior di Menara Kadin, dikutip dari CNBC Indonesia, Senin (7/10/2024) lalu.
Artikel ini ditulis oleh:
Rizky Zulkarnain

















