Kondisi ini diperparah dengan devisa hasil ekspor yang masih banyak diparkir di luar negeri, sehingga ikut mempengaruhi suplai dolar AS di dalam negeri.

Untuk itu, pemerintah berupaya menekan defisit transaksi berjalan dengan memperbaiki izin berusaha melalui sistem pelayanan terpadu (OSS) guna mendorong investasi berbasis ekspor maupun subtitusi impor.

Kemudian, tambah Darmin, pemerintah mendorong pemanfaatan bahan bakar biodiesel (B20), untuk menekan impor migas, yang selama ini rutin menjadi penyumbang terbesar defisit neraca perdagangan.

Selain itu, untuk memperkuat devisa, pemerintah meningkatkan gairah sektor pariwisata, agar jumlah kunjungan wisatawan asing bertambah, melalui pemberian KUR bagi pelaku usaha maupun jasa yang ingin berinvestasi dalam bisnis ini.

Artikel ini ditulis oleh:

Andy Abdul Hamid