Sistem "contra flow" diberlakukan sepanjang KM 65-41 di Tol Cikampek, Jawa Barat, Minggu (10/7). Langkah tersebut dianggap dapat membantu mengurai kemacetan yang terjadi di titik pertemuan antara kendaraan dari arah Cipularang dan Cipali menuju Jakarta saat arus balik berlangsung. ANTARA FOTO/Rosa Panggabean/kye/16.

Jakarta, Aktual.com – Menteri Koordinasi Politik, Hukum dan Keamanan Luhut B Panjaitan meminta maaf atas terjadinya musibah mudik yang merenggut korban jiwa saat kemacetan panjang di Brebes, Jawa Tengah.

“Menko Polhukam Luhut Pandjaitan minta maaf kepada masyarakat atas jatuhnya korban jiwa selama tanggal 3-5 Juli lalu,” demikian kicauan akun twitter Kementerian Koordinator Politik, Hukum dan Keamanan @polhukamRI, Minggu (10/7).

Sebelumnya, Menteri Dalam Negeri Tjahjo Kumolo atas nama pemerintah juga menyatakan permintaan maaf terkait layanan mudik pada 2016 ini, terutama terjadinya musibah kemacetan panjang di Brebes, Jawa Tengah yang merenggut korban jiwa.

“Terjadinya musibah sebagian warga masyarakat pada saat kemacetan di Pantura daerah Kabupaten Brebes, Saya Mendagri atas nama pemerintah juga menyampaikan permohonan maaf,” katanya seperti diinformasikan oleh Puspen Kemendagri yang diunggah dalam laman kementerian tersebut di Jakarta, Sabtu Mendagri mengatakan, selama ini pemerintah telah berupaya maksimal untuk memberikan pelayanan ke masyarakat saat mudik, mulai dari mempercepat proses pembayaran jalan tol hingga perbaikan jalan.

Untuk itu, menurut Tjahjo, kejadian tersebut akan menjadi evaluasi pemerintah, khususnya Kementerian Dalam Negeri.

Seperti diberitakan, kemacetan panjang yang terjadi di pintu tol Brebes, Jawa Tengah, telah merenggut korban jiwa. Badan Penanggulangan Bencana Daerah Brebes telah mengumumkan 17 orang yang meninggal dunia saat mudik lebaran 2016 mulai dari 29 Juni – 5 Juli 2016.

Penyebab meninggalnya dalam musibah mudik tersebut beragam, diantaranya selain karena kecelakaan lalu lintas, juga karena terlalu banyak menghirup apnoe causa CO2 toksic dari pendingin udara kendaraan akibat kemacetan yang panjang dan kelelahan.

Artikel ini ditulis oleh:

Reporter: Antara