Menteri Luar Negeri Amerika Serikat (AS) Antony Blinken. /ANTARA/Anadolu/PY

Washington, Aktual.com – Menteri Luar Negeri Amerika Serikat Antony Blinken akan melakukan perjalanan ke Mesir pekan ini untuk menghadiri Dialog Strategis AS-Mesir dan membahas upaya lanjutan untuk mencapai gencatan senjata di Gaza dan pertukaran sandera.

Blinken dijadwalkan bertolak ke Mesir pada Selasa (17/9) dimana dia bersama Menlu Mesir Badr Abdelatty akan memimpin pembukaan Dialog Strategis AS-Mesir yang dimaksudkan untuk mempererat hubungan bilateral dan pembangunan ekonomi, kata Juru Bicara Departemen Luar Negeri Matthew Miller dalam pernyataannya.

“Selain menjadi ketua bersama dialog strategis, Menlu akan bertemu dengan pejabat Mesir guna membahas upaya yang sedang berlangsung untuk mencapai gencatan senjata di Gaza yang menjamin pembebasan semua sandera, meringankan penderitaan rakyat Palestina, dan membantu membangun keamanan regional yang lebih luas,” katanya menambahkan.

Kunjungan ke-10 Blinken ke Timur Tengah sejak 7 Oktober tahun lalu itu dilakukan saat AS  bersama Qatar dan Mesir berupaya mengamankan gencatan senjata dan kesepakatan pertukaran sandera antara Israel dan Hamas.

Presiden AS Joe Biden mengatakan pada 31 Mei bahwa Israel mengajukan kesepakatan tiga tahap yang akan mengakhiri peperangan di Gaza dan menjamin pembebasan sandera yang ditawan di wilayah kantong Palestina tersebut.

Rencana tersebut mencakup gencatan senjata, pertukaran sandera-tahanan, penarikan militer Israel dari Gaza, lonjakan bantuan, dan penghentian permusuhan secara permanen.

Pada 16 Agustus, AS, Mesir, dan Qatar mengajukan usulan yang bertujuan untuk menjembatani kesenjangan terkait pertukaran tahanan. Namun, para kritikus berpendapat bahwa penolakan Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu untuk menarik diri dari Koridor Philadelphia, wilayah perbatasan strategis antara Gaza dan Mesir, telah mempersulit potensi kesepakatan pertukaran tahanan dengan Hamas.

Hamas tetap menuntut penarikan penuh Israel dari daerah kantong itu dan kembalinya warga Palestina yang mengungsi.

Sementara pejabat AS mengatakan bahwa 90 persen persyaratan gencatan senjata dan kesepakatan penyanderaan Gaza telah disepakati, Netanyahu menolak penilaian mereka bahwa kesepakatan sudah hampir terjadi.

Artikel ini ditulis oleh:

Sandi Setyawan