Menlu secara khusus mengatakan bahwa pemberdayaan perempuan Palestina tidak hanya akan menguntungkan secara ekonomi, namun juga akan memperkokoh infrastruktur sosio-ekonomi bangsa Palestina.

Melalui pelatihan dan pemberdayaan, masyarakat Palestina diharapkan dapat menciptakan kesempatan agar terlahir harapan kehidupan yang lebih baik di luar batas kamp pengungsi.

Program-program peningkatan kapasitas dapat menjadi “building blocks” dalam membangun pemerintahan yang kokoh dan bermartabat.

Menlu juga mengapresiasi peran komunitas internasional, khususnya Badan Bantuan PBB untuk Pengungsi Palestina (UNRWA) dan organisasi-organisasi lainnya, yang terus bekerja keras bagi peningkatan kualitas hidup masyarakat Palestina, terutama yang saat ini berada di berbagai kamp pengungsi.

Menlu juga mengangkat kembali posisi Indonesia yang senantiasa mendorong negara-negara Organisasi Kerja Sama Islam (OKI) untuk tegas dan berani memberikan dukungannya kepada Palestina.

“Dalam pertemuan OKI minggu lalu, saya tegaskan bahwa tidak ada pilihan lain bagi OKI kecuali memberikan dukungan tegas dan konkret bagi kemerdekaan Palestina,” tegas Menlu Retno.

Artikel ini ditulis oleh: