Surabaya, Aktual.com — Enam belas Kiai asal Madura Jawa Timur, menggelar musyawarah di kediaman ketua Forum Dakwah Islam Indonesia Jawa Timur, Ali Badri, di jalan Gadung Surabaya, pada Sabtu (15/8) siang.

Kegiatan tersebut membahas terkait pernyataan Menteri Pemuda dan Olahraga (Menpora), Imam Nahrawi yang membolehkan perjudian dalam sepakbola, asalkan bukan untuk pengaturan skor pertandingan.

Pernyataan itu sempat disampaikan Imam Nahrawi di hadapan sejumlah Guru Besar Universitas Indonesia (UI) dalam “Seminar dan Diskusi Nasional Direktorat Riset dan Pengabdian Masyarakat” di Kampus UI, Depok, Jawa Barat, Kamis (15/8) lalu.

“Kita membahas statement pak Menpora yang mempersilakan judi kemarin. Ini sangat melecehkan!,” cetus Ali Badri.

Dalam kesempatan musyawarah tersebut, para Ulama berharap agar Imam Nahrawi meralat statement-nya melalui media, dan menjadikan kasus ini sebagai pelajaran agar tidak terulang kembali.

“Para ulama juga berharap Agar pejabat publik berhati-hati dalam memberikan statement terutama yang bertentangan dengan hukum agama yang jelas-jelas melarang judi, karena akan memicu kerenggangan, mengingat hal tersebut sangat sensitif,” tegasnya.

Sementara itu dari pantuan Aktual.com, selama musyawarah berlangsung, para Kiai melakukan pembahasan terlebih dahulu dengan mendengarkan rekaman pernyataan Imam Nahrowi berulang kali.

Kata-kata “silakan bermain judi” yang dilontarkan Imam Nahrowi pada statement sebelumnya, dijadikan sebagai pembahasan dalam musyawarah tersebut.

Meskipun dalam musyawarah sempat diperdebatkan, bahwa kata “silakan” sebagai ucapan yang keliru atau muncul tak terduga, namun pada akhirnya dianggap sebagai pernyataan yang keliru sebagai pejabat publik.

Oleh sebab itu, para Kiai, guru agama, Ulama atau tokoh dan sesepu Madura, berharap Imam Nahrowi, tidak hanya sebagai pribadi, tetapi juga atas nama Menpora, harus meralat dan meminta maaf kepada masyarakat Indonesia.

Artikel ini ditulis oleh:

Reporter: Ahmad H. Budiawan