Siswa tuna netra menjawab pertanyaan saat mengikuti Ujian Nasional (UN) tingkat SMP di SLBA Yapti Makassar, Sulawesi Selatan, Senin (9/5). Sebanyak 23.218 pelajar Sekolah Menengah Pertama (SMP) dan sederajat mengikuti UN di Makassar. ANTARA FOTO/Yusran Uccang/foc/16.

Jakarta, Aktual.com-Menteri Riset Teknologi dan Pendidikan Tinggi (Menristekdikti) Mohamad Nasir mengatakan hasil Ujian Nasional (UN)tak berpengaruh signifikan terhadap penerimaan mahasiswa baru yakni Seleksi Nasional Masuk Perguruan Tinggi Negeri (SNMPTN).

“Selama ini, nilai UN tidak berpengaruh signifikan terhadap SNMPTN,” ujar Nasir di Jakarta, Selasa (7/12).

UN hanya mempunyai pengaruh kecil dalam penerimaan mahasiswa baru, itu pun hanya SNMPTN, bukan Seleksi Bersama Masuk Perguruan Tinggi Negeri (SBMPTN).

Meski demikian, pihaknya masih menunggu hasil rapat terbatas kabinet yang membahas mengenai moratorium UN.

“Nanti, akan dilihat apakah akan dimasukkan atau tidak.” Sebelumnya, Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud) Muhadjir Effendy berencana untuk melakukan moratorium UN pada tahun ini.

Kemdikbud melakukan moratorium dengan berbagai alasan, salah satunya adalah kecurangan menjadi salah satu alasan rencana moratorium atau jeda pelaksanaan UN.

“Karena cakupan UN yang luas, sulit memperoleh UN yang kredibel dan bebas dari kecurangan,” kata Mendikbud.

UN juga membutuhkan banyak biaya dan mengerahkan sumber daya yang sangat besar.

Alasan lainnya moratorium UN adalah hasil UN tidak memiliki dampak nyata pada peserta UN atau terkait dengan kelulusan. Hasil UN baru dirasakan dampaknya begitu dimanfaatkan untuk kepentingan lain misalnya seleksi.

“Bahkan untuk perguruan tinggi negeri sendiri, tidak menggunakan hasil UN. Mereka lebih percaya dengan metode seleksi mereka sendiri yakni SNMPTN dan SBMPTN.”

Hasil UN juga belum dapat menjadi instrumen peningkatan mutu pendidikan. Bentuk UN selama ini dinilai kurang mampu mendorong berkembangnya kemampuan siswa secara utuh.

Artikel ini ditulis oleh:

Reporter: Antara