Jakarta, Aktual.com — Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Sudirman Said mengatakan perusahaan minyak asal Arab Saudi, yakni Saudi Aramco berencana berinvestasi di tiga kilang minyak di Indonesia.

“Mereka ingin investasi di kilang, mereka bawa ‘crude’ (minyak mentah), dan bangun hilir,” kata Menteri di sela-sela rapat kerja antara Komisi VII DPR RI dan Kementerian ESDM terkait asumsi makro Rancangan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara 2016, Gedung Nusantara I, DPR RI di Jakarta, Kamis (17/9).

Ia mengatakan Saudi Aramco akan memperbarui atau melakukan modernisasi tiga kilang, yaitu kilang di Dumai, Balongan dan Cilacap. Selain itu, perusahaan minyak asal Arab Saudi itu juga akan membidik pembangunan kilang baru di Tuban.

“Untuk kilang saja 10 miliar dolar AS, tapi total 24 miliar dolar AS. Ini termasuk modernisasi kilang di Dumai, Balongan dan Cilacap,” tuturnya.

Ia mengatakan tiga kilang yang akan diperbarui itu akan dapat meningkatkan kapasitas produksi minyak menjadi 400.000 barel per hari.

Sementara, kilang baru yang direncanakan di Tuban akan memiliki kapasitas minyak bumi sebesar 300.000 barel per hari.

Pada akhirnya, jika empat kilang itu telah mampu menghasilkan minyak secara optimal, maka kilang-kilang minyak tersebut akan menghasilkan 700.000 barel per hari.

Ia mengatakan tidak akan ada kelebihan pasokan minyak bumi saat empat kilang itu berproduksi optimal melalui modernisasi tiga kilang dan pembangunan satu kilang baru.

Ke depan kebutuhan akan minyak bumi semakin meningkat yang diperkirakan 2,5 juta barel per hari dalam 10 tahun ke depan.

“Apakah ‘over supply’ (kelebihan pasokan)? Tidak. Itu sudah 2,5 juta barel per hari kebutuhan dalam 10 tahun,” ujarnya.

Dengan semakin optimalnya produksi kilang minyak, menurutnya, akan mendorong ketersediaan pasokan dalam negeri dalam rangka mewujudkan ketahanan energi terutama bahan bakar minyak.

Apalagi, pemerintah juga dapat memperkecil beban impor karena semakin banyak minyak yang diproduksi dalam negeri.

“Kalau diputuskan (bangun kilang), impor akan menurun,” katanya.

Artikel ini ditulis oleh:

Arbie Marwan