Pemerintah mewacanakan akan menghapus sistem cost recovery dan diganti dengan sistem gross split. (ilustrasi/aktual.com)
Pemerintah mewacanakan akan menghapus sistem cost recovery dan diganti dengan sistem gross split. (ilustrasi/aktual.com)

Jakarta, Aktual.com – Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM), Ignasius Jonan menegaskan bahwa pengoperasian industri migas harus lebih efisien. Hal tersebut disampaikan Jonan ketika meninjau dua lapangan minyak dan gas (migas) di Riau, yaitu Lapangan Duri dan Minas. Dimana, kedua lapangan migas tersebut merupakan bagian dari Blok Rokan yang dikelola oleh PT Chevron Pacific Indonesia (PT CPI).

“Bapak Presiden arahannya supaya lebih efisien. Ini merupakan tantangan bersama untuk membuat produksi terus meningkat dengan biaya yang lebih efisien,” ujar Menteri Jonan dalam keterangan yang diterima di Jakarta, Minggu (18/12).

Di hadapan seluruh jajaran petinggi dan karyawan PT CPI Jonan mengatakan bahwa perlu dilakukan terobosan, antara lain dengan penerapan skema gross split yang mendorong kontraktor migas bekerja dengan lebih efisien.

“Skema gross split lebih efisien, tidak ribet, dan tidak memperdebatkan lagi persoalan biaya-biaya dan administrasi yang panjang,” ungkap Menteri Jonan.

Lapangan Duri dan Minas merupakan lapangan migas pertama yang dikunjungi Menteri Jonan sejak resmi dilantik sebagai Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM), 14 Oktober 2016, mengingat Blok Rokan adalah penyumbang 40% produksi minyak nasional.

Lapangan Duri memiliki luas 84 mil persegi (mi2) yang dikelola dengan teknologi steem flood, yaitu menggunakan teknologi operasi injeksi uap untuk memompa minyak mentah berat dari sumur yang relatif dangkal. Operasi injeksi uap di Lapangan Duri ini merupakan salah satu yang terbesar di dunia. Minyak mentah yang dihasilkan Lapangan Duri ini merupakan minyak mentah yang unik, atau dikenal dengan nama Duri Crude.

Di samping itu, Lapangan Minas merupakan salah satu lapangan minyak terbesar yang pernah ditemukan di Asia Tenggara dengan luas 79 mi2. Lapangan ini dikelola dengan teknologi water-flood yaitu dengan menggunakan injeksi air untuk memompa minyak mentah. Lapangan Minas menghasilkan minyak Sumatran Light Crude yang terkenal di dunia. Tidak hanya menghasilkan minyak mentah, Lapangan Minas ini juga menghasilkan gas. Pada tahun 2016, lapangan minas menghasilkan sekitar 45.000 barrel minyak per hari dan 4,2 ribu Metric Standard Cubic Feet per Day (MMSCFD) gas.

(Laporan: Dadangsah)

Artikel ini ditulis oleh:

Dadangsah Dapunta
Eka