Pekerja memeriksa pipa baja di instalasi metering station jalur pipa gas milik PT Pertamina Gas di Desa Segarajaya, Tarumajaya, Kabupaten Bekasi, Jawa Barat, Senin (8/8). PT Pertamina Gas membangun jalur pipa gas ruas Muara Karang - Muara Tawar dengan total panjang 31 kilometer, proyek akan mendukung tersebut ketahanan energi dan mengurangi "shortage gas" terhadap konsumen industri di Jawa Barat dengan kapasitas 270 mmscfd, serta akan mengurangi penggunaan BBM bersubsidi bagi PLN di pembangit listrik Muara Tawar. ANTARA FOTO/Yudhi Mahatma/pd/16

Jakarta, Aktual.com – Menteri ESDM Ignasius Jonan memastikan tiga sektor industri yaitu petrokimia, pupuk dan baja akan mendapatkan penurunan harga gas di bawah enam dolar AS per MMBTU.

“Ini sedang difinalisasi. Tiga (sektor). Petrokimia, pupuk dan baja,” kata Jonan di Jakarta, Kamis (17/11).

Jonan mengatakan peraturan menteri sedang disiapkan untuk mendukung penurunan harga gas untuk tiga sektor industri tersebut, dan berlaku sepenuhnya pada 1 Januari 2017.

“Peraturannya minggu depan, berlaku per 1 Januari,” ujarnya.

Jonan menambahkan belum ada pembahasan lebih lanjut untuk sektor industri lainnya, sehingga belum ada penurunan harga gas, selain tiga sektor yang telah disepakati.

“Industri lainnya belum dibahas sekarang,” ungkapnya.

Sementara itu, Wakil Menteri ESDM Arcandra Tahar belum mau mengungkapkan strategi penurunan harga gas di tiga sektor industri tersebut, karena saat ini sedang dikaji lebih lanjut dalam tim kecil.

“Ini tetap sesuai arahan Presiden (dibawah) enam dolar, kita akan mencoba harga segitu. Strateginya nanti,” katanya.

Direktur Jenderal Industri Logam, Mesin, Alat Transportasi dan Elektronika Kementerian Perindustrian I Gusti Putu Suryawirawan menambahkan nantinya ada formula khusus untuk menentukan harga gas industri.

Formula dengan koefisien ini sedang dirumuskan oleh tim kecil agar semua pihak tidak ada yang dirugikan dengan penyesuaian harga gas terbaru untuk sektor industri ini.

“Tadi ada mekanisme penghitungan harga gas, ada harga hulu, komponen efisiensi industri, jadi jangan sampai industri yang tidak efisien, klaim membutuhkan gas lebih banyak dan harga akhir produksi. Penyedia gas juga harus menikmati kalau produk industrinya tumbuh,” kata Suryawirawan.

Ia memastikan meski harga gas untuk industri ini nantinya berfluktuasi dengan adanya formula baru, namun harganya tetap dibawah enam dolar AS per MMBTU.

Artikel ini ditulis oleh:

Reporter: Antara
Editor: Eka