Semarang, Aktual.com – Menteri Pembangunan Nasional Singapura Desmond Lee menemui Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo, Rabu (23/3).

Tujuan Lee tak lain adalah berkomitmen memperkuat kerja sama dengan Pemprov Jateng. Pertemuan yang berlangsung di kediaman dinas Ganjar (Puri Gedeh), berlangsung akrab.

Kunjungan Lee, menurut Ganjar, adalah tindak lanjut dari pembicaraan yang sempat dilakukannya dengan Dubes Singapura Anil Kumar Naya, awal Maret 2022.

Ganjar mengatakan, kerja sama dengan Singapura telah nyata diwujudkan dalam bentuk Kawasan Industri Kendal (KIK). Dengan begitu, diharapkan pengembangan bisnis di Jateng lebih progresif.

Selain itu, ia juga berharap kawasan industri seperti menjadi zona “Teaching Industry“. Ini artinya, kebutuhan pekerja dapat dipenuhi melalui konfigurasi kurikulum pendidikan, yang berjodoh dengan kebutuhan dunia industri.

“Tidak bisnis saja, kita juga support SDM. Saya tawarkan vocational school yang kita miliki bisa match dengan tenaga kerja yang dibutuhkan industri. Maka industri di Jateng bisa menjadi teaching industry, sehingga siswa yang disiapkan bekerja, bisa belajar di sana,” ucap Ganjar dalam keterangannya, Kamis (24/3).

Tidak hanya itu, dengan potensi penduduk mencapai 36 juta jiwa, Jateng siap memasok kebutuhan tenaga kerja ke berbagai kawasan industri. Oleh karena itu, dengan investasi Jateng dan Singapura, Ganjar yakin akan tercipta banyak lapangan kerja, bagi jutaan penduduk Jawa Tengah.

“Komitmen Singapura dan Indonesia dalam kerja sama sangat bagus harapan kita kita bisa tingkatkan pada sektor lain. Tugas saya ciptakan kondusivitas yang ada di Jateng, sehingga semua welcome dan semua bisa mengakses. Ujungnya harus sejahtera dan bahagia bersama,” paparnya.

Sepaham dengan Ganjar, Menteri Pembangunan Nasional Singapura Desmond Lee menyebut, Indonesia khususnya Jateng, adalah mitra strategis. Kawasan industri yang kini berdiri di Kendal, merupakan hasil dari kolaborasi pengusaha Indonesia dan Singapura.

Bahkan, saat peresmian KIK 2017, Perdana Menteri Singapura Lee Hsien Loong hadir langsung, bersama Presiden Indonesia Joko Widodo.

“Kami sangat ingin melanjutkan kerja sama dengan Jawa Tengah. Singapura dan Indonesia merupakan tetangga dekat dan teman. Kawasan Industri Kendal merupakan kerja sama kami yang pertama di luar Batam, Bintan, dan Karimun,” tuturnya.

Dalam kunjungannya, Lee ingin secara langsung mengunjungi KIK. Ia ingin melihat perkembangan investasi di Kendal dan menyaksikan langsung bagaimana sekolah vokasi (SMK) di Jateng, berkontribusi dalam penyediaan tenaga kerja.

“Besok saya akan melihat Kendal Industrial Park secara langsung, untuk melihat perkembangan terkini. Dan yang menarik adalah di Kendal, Pak Gubernur tidak hanya menata kawasan industri, tapi juga melatih orang dengan skill yang dibutuhkan dunia kerja. Itu hal yang dibutuhkan antara pekerja, pencari kerja, dan pemerintah,” sambung Lee.

Kepala Dinas Penanaman Modal, Pelayanan Terpadu Satu Pintu Jateng, Ratna Kawuri menyebut, Singapura merupakan mitra dagang strategis bagi Jawa Tengah. Hingga 2021 nilai investasi negara Merlion ini mencapai 135 juta dolar AS. Adapun, investasi terbesarnya adalah perumahan, industri makanan, kawasan industri, peternakan, dan tekstil.

“Di Kawasan Industri Kendal sendiri sudah ada 72 perusahan, 20 operasional,15 konstruksi selebihnya sedang persiapan. Kalau nilai investasinya sekitar Rp23 triliun, penyerapan tenaga kerja langsung 11.350 orang,” pungkas Ratna.

Artikel ini ditulis oleh:

Editor: Wisnu