Jakarta, Aktual.com — Perusahaan Listrik Negara (PLN) akan mendapat Penyertaan Modal Negara (PMN) paling besar dari Kementerian Badan Usaha Milik Negara (BUMN). PMN terbesar tersebut lantaran PLN dinilai memiliki kinerja yang agresif,
“PMN PLN yang paling besar karena PLN programnya sangat agresif dan sangat besar tentunya,” kata Menteri BUMN, Rini Sumarno saat mendampingi Presiden Jokowi Membuka perdagangan pasar saham di Jakarta, Senin (4/1).
Untuk perusahaan yang lain, dirinya mengaku tengah mereview kembali, karena kebijakannya tahun 2016 lebih menekankan pada kemandirian finansial sehingga akan mengurangi ketergantungan pada PMN.
Selain itu, Menteri Rini juga tengah menilai apakah ada BUMN yang siap go public atau masih perlu peningkatan jumlah saham untuk ditawarkan ke bursa.
“Kita sedang mereview apakah ada BUMN yang akan go public. Kita juga tingkatkan jumlah saham yang akan kita tawarkan ke bursa,” tambah Rini.
Mengenai Perusahaan Inalum, Menteri Rini sedang mendalamin potensi yang bisa dikembangkan dari program hilirisasi.
Disamping itu, Jika Inalum mendapat izin dari pemerintah untuk melakukan divestasi terhadap saham Freeport, Menteri Rini mengaku akan memberikan PMN tersebut kepada Inalum.
“Terkait divestasi Freeport, Kalau memang diizinkan oleh pemerintah, kita berikan PMN,” pungkasnya.
Artikel ini ditulis oleh:
Dadangsah Dapunta
Eka
