Jakarta, Aktual.com – Menteri Kelautan dan Perikanan Sakti Wahyu Trenggono meminta seluruh syahbandar di pelabuhan perikanan menjadi garda terdepan dalam mengawal implementasi penangkapan ikan terukur di seluruh Indonesia mulai tahun 2022. Menteri Trenggono menambahkan langkah tersebut juga bertujuan untuk mengawal pemungutan Penerimaan Negara Bukan Pajak (PNBP) pasca produksi.
“Pelabuhan perikanan menjadi central point dari pelaksanaan penangkapan ikan terukur dan PNBP pasca produksi. Untuk itu perlu disiapkan SDM syahbandar di pelabuhan perikanan yang handal, cakap dan mumpuni untuk mengawal penerapan program tersebut,” ujarnya saat mengukuhkan 34 syahbandar di pelabuhan perikanan di Jakarta, Selasa (28/12) kemarin.
Berdasarkan data Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP), jumlah pelabuhan perikanan di seluruh Indonesia sebanyak 570 lokasi. Namun, SDM syahbandar di pelabuhan perikanan yang ada saat ini hanya berjumlah 113 orang. Mereka pun ditempatkan pada 126 lokasi pelabuhan perikanan.
“Jumlah SDM syahbandar di pelabuhan perikanan yang telah diangkat dan dikukuhkan sebesar 25 persen dari jumlah pelabuhan perikanan yang semestinya melaksanakan fungsi kesyahbandaran. Itu artinya KKP masih membutuhkan sekitar 450 orang syahbandar di pelabuhan perikanan,” jelasnya.
Trenggono juga mengapresiasi Kementerian Perhubungan yang telah menyiapkan proses pengukuhan syahbandar di pelabuhan perikanan. Pengangkatan syahbandar di pelabuhan perikanan terdapat dalam kewenangan Kementerian Perhubungan sesuai aturan yang berlaku.
“Saya meminta agar kerja sama yang sudah terjalin baik ini dapat terus ditingkatkan. Diklat kesyahbandaran di pelabuhan perikanan dapat terus dilakukan setiap tahun untuk selanjutnya diangkat, dikukuhkan dan ditempatkan agar kekurangan syahbandar di pelabuhan perikanan dapat segera terpenuhi,” tutur dia.
Artikel ini ditulis oleh:
Megel Jekson
