Jakarta, Aktual.com – Banyak manusia kehilangan kebahagiaan dalam hidupnya. Satu diantaranya disebabkan kehampaan spiritual, di mana rasa keberagamaan dan keinginan dekat dengan Tuhan mulai menjadi kerinduan yang membuncah dan teramat dalam.
Tak bisa dielakkan, melejitkan spiritual memang membutuhkan ibadah untuk memenuhinya, karena dengan ibadah kebahagiaan akan mewujud dalam diri setiap orang yang beriman.
Ibadah adalah ketundukan, kepasrahan dan ketaatan kepada Allah SWT. Ibadah merupakan ekspresi rasa syukur, wujud pengabdian dan loyalitas yang akan menghadirkan kepuasan bathin. Lebih dari itu ketentraman dan ketenangan bathin pun akan merasuk kedalam setiap relung jiwa.
Ibadah akan memantik seluruh elemen kejiwaan manusia yang dapat membentuk kepribadian yang mengagumkan. Secara aqliah, ibadah akan membentuk dan mengembangkan kognisi yang baik, berpikir positif, cerdas dan produktif. Secara qalbiah, ibadah akan membersihkan hati dan mendatangkan ketenangan bathin, sedangkan secara jismiah ibadah akan menyehatkan badan dan energik dalam gerak maupun pergerakan yang penuh keberkahan.
Satu diantara sekian banyak ibadah adalah shalat. Tegakkanlah shalat berarti tidak sekedar menggugurkan kewajiban shalat yang bersifat ritual dan kebiasaan yang kering dari manfaat, hikmah dan nilai, melainkan harus dijalankan dengan penuh khusyu, thuma’ninah dan sikap yang ihsan. Dengan demikian shalat akan menjadi media komunikasi hamba dengan Allah yang berdampak pada kesehatan jasmani maupun ruhani.
Melalui rukun fi’liyah setiap otot dan urat syaraf akan mengalami relaksasi progressif yang menyehatkan, sementara rukun qauliyah atau semua bacaan dalam shalat merupakan teks komunikasi kepada Allah yang berisikan curhat, keluh kesah, harapan, permintaan dan kepuasan bathin yang tak pernah bosan Tuhan mendengarnya.
Maka tak salah, kalau shalat itu jalan muttaqin dan penyejuk hati yang mendatangkan kebahagiaan yang tiada ternilai dibanding materi kebendaan apapun.
Semoga ibadah shalat yang kita lakukan mendatangkan kebahagiaan dan membentuk kepribadian yang mulia. Karna sesungguhnya shalat itu mencegah kekejian dan kemunkaran.
( Oleh : Rakimin Al-Jawiy)
Artikel ini ditulis oleh:
Arie Saputra