Yogyakarta, Aktual.com – Perhimpunan Hotel dan Restoran Indonesia Daerah Istimewa Yogyakarta meyakini bahwa kondisi Gunung Merapi yang berstatus waspada berdampak pada penurunan pemesanan hotel di daerah itu.

“Ada sekitar 15 sampai 20 persen penurunan tingkat hunian dibandingkan dengan tahun lalu,” kata Ketua Perhimpunan Hotel dan Restoran Indonesia (PHRI) DIY Istijab M Danunagoro di Yogyakarta, Jumat (1/6).

Letusan Gunung Merapi yang belakangan ini kerap terjadi termasuk pada Jumat (1/6) pagi, menurut dia, sedikit banyak membawa dampak pembatalan atau penundaan sewa kamar hotel.

“Terjadi penundaan dan pembatalan (sewa kamar) baik tamu perorangan maupun grup dari wisatawan Nusantara maupun wisatawan asing,” kata dia.

Selain akibat letusan Gunung Merapi, menurut dia, ada dua faktor lain yang ikut membuat tingkat okupansi hotel di Yogyakarta merosot, yakni isu teroris di Surabaya, maupun masa “verry low season” yang selalu terjadi selama Bulan Puasa.