Selain itu, aktivitas gempa tektonik juga masih terjadi, begitu pula dengan gempa vulkanik. “Potensi terjadi letusan seperti beberapa hari lalu juga masih ada, bisa 50;50, sehingga status tetap dipertahankan Waspada hingga saat ini. Kami pantau terus bagaimana perkembangannya,” katanya.

Dia menyebut, penentuan atau perubahan status Gunung Merapi tidak hanya didasarkan pada satu atau dua parameter saja, tetapi dipengaruhi oleh banyak parameter yang saling terkait.

Sepanjang Mei, telah terjadi beberapa kali letusan di Gunung Merapi. Letusan pertama terjadi pada 11 Mei, dan terjadi kembali pada 21 Mei hingga 24 Mei. Dalam satu hari bisa terjadi satu hingga dua kali letusan.

“Dari letusan terakhir hingga sekarang baru berselang sekitar satu pekan, sehingga kami belum bisa memastikan apakah akan ada penurunan status atau sebaliknya. Pada 2006 dan 2010 saja, status ini bisa bertahan satu bulan. Bahkan di Gunung Sinabung bisa bertahun-tahun,” katanya.

Oleh karena itu, ia mengingatkan masyarakat untuk tetap mematuhi rekomendasi BPPTKG yaitu tidak beraktivitas apapun pada radius tiga kilometer dari puncak dan warga yang berada di Kawasan Rawan Bencana III diminta tetap waspada.

 

Ant

(Wisnu)