Jakarta, Aktual.co — Meski mundur dari bursa pencalonan ketua umum Partai Golkar, Airlangga Hartarto mengatakan jika dirinya akan tetap berada di dalam partai berlambang pohon beringin tersebut.  Langkahnya itu, untuk mengawal konstitusi partai dan berusaha agar Partai Golkar menjadi aspiratif, kuat, dan progresif. 
“Saya akan menaati dan mengawal konstitusi partai. Saya tidak akan keluar dari Golkar atau mendirikan partai baru. Saya ingin berjuang agar Golkar menjadi partai  yang aspiratif, kuat, dan progresif,” kata Airlangga, di Jakarta, Selasa (2/12). 
Airlangga mengatakan, sikapnya untuk menarik diri dari bursa calon ketua umum, melihat situasi yang dinilainya tidak demokratis dan penuh rekayasa, dirasakan oleh para kelompok yang tidak mendukung Aburizal Bakrie (ARB) sebagai calon ketum Golkar periode mendatang diakali panitia penyelenggara Munas, di Bali. 
Salah satunya, mereka tidak memperoleh materi Munas, yakni terkait jadwal acara, tata tertib (tatib), rancangan sidang komisi hingga acara pembukaan dimulai, pada Minggu (30/11) malam.   Akibatnya, mereka kebingungan dan sulit merumuskan langkah-langkah. 
“Sementara pihak yang mendukung ARB sudah mendapatkan lebih dulu, bahkan telah membahas sebelum Munas dibuka,” ucapnya. 
Di samping itu, sambung dia, dalam pembahasan tatib, pemimpin sidang tidak membahas butir demi butir seperti lazimnya dilakukan pada sidang pembahasan. 
Namun seluruh butir tersebut langsung disahkan layaknya sidang penetapan.  “Padahal dalam tatib ada pasal yang berkaitan dengan pencalonan ketum, yang tidak sesuai dengan Anggaran Dasar/Anggaran Rumah Tangga (AD/ART) yang merupakan konstitusi partai,” tukasnya.

Artikel ini ditulis oleh: