Sri Mulyani: Rupiah Tembus 14.600 per Dolar AS Imbas dari Krisis Turki: Karyawan PT Ayu Masagung menghitung pecahan 100 dolar AS di Jakarta, Senin (13/8). Nilai tukar rupiah kembali merosot tajam hingga level 14.600 per dolar Amerika Serikat (AS) pada perdagangan Senin pekan ini. Sri Mulyani menyebutkan Tekanan terhadap rupiah disebut sebagai imbas dari krisis keuangan yang dialami oleh Turki. PATRARIZKI SYAHPUTRA/RM

Jakarta, Aktual.com – Analis pasar modal, Reza Priyambada mengungkapkan bahwa imbas dari dinaikannya suku bunga The Fed yang membuat Bank Indonesia ikut menaikan 7D-RR nya sebanyak 25 bps. Namun, kenaikan tersebut tampaknya tidak serta merta membuat laju Rupiah menguat. Terlihat dalam perdagangan antar valas, pergerakan Rupiah berbalik melemah. Pelaku pasar lebih merespon dampak dari kenaikan suku bunga The Fed yang berpeluang memberikan sentimen positif bagi kenaikan USD.

“Sedangkan untuk perdagangan hari ini, Rupiah di perkirakan akan bergerak di kisaran 14.945-14.929,” ujar Reza dalam keterangan yang diterima di Jakarta, Jumat (28/9).

Menurutnya, pergerakan Rupiah untuk sementara berpeluang kembali melanjutkan pelemahannya seiring masih adanya sentimen dari dampak dinaikannya suku bunga The Fed. USD berpeluang menguat setelah data memperkuat pandangan optimis tentang ekonomi AS dan mendukung sinyal The Fed untuk kenaikan suku bunga yang stabil selama tahun depan.

Artikel ini ditulis oleh:

Editor: Eka