Kemudian hujan tetap lebat dan pada pukul 18.00 WIB, kembali sangat lebat hingga pukul 18.30 WIB dan terus berlangsung hingga pukul 21.00 WIB. Puncak hujan terjadi pada pukul 17.10 WIB dengan intensitas 9,6 milimeter per 10 menit.

“Artinya selama lima jam hujan yang terjadi dan daya dukung vegetasi serta lingkungan yang mulai rusak maka terjadilah luapan air sungai yang memicu amblesnya jembatan,” ujar dia.

Ia menyampaikan berdasarkan data yang dihimpun di wilayah tersebut selama 10 hari hujan terjadi berturut-turut dengan curah hujan yang sangat tinggi yaitu 434 milimeter dan 419 milimeter.

Hal ini berada di atas normal curah hujan Desember dasarian pertama. Faktor yang menjadi penyebab peningkatan curah hujan adanya tekanan rendah di perairan barat Mentawai yang mendorong terbentuknya pertumbuhan awan-awan hujan di Sumatera Barat, katanya.

Pengelolaan DAS Sejalan dengan itu Wahana Lingkungan Hidup Indonesia (Walhi) Sumatera Barat menenggarai musibah banjir dan longsor yang terjadi di beberapa daerah di Sumbar pada Desember 2018 dipicu oleh buruknya pengelolaan daerah aliran sungai (DAS).

Artikel ini ditulis oleh:

Andy Abdul Hamid