“Kalau melihat hasil hitungan potensi gempa, ini belum puncaknya, karena potensi maksimal dapat mencapai magnitudo 8,7. Potensi itu tidak bisa diperkirakan dan kapan saja bisa terjadi,” jelas dia.
Kepala Pusat Penelitian Geoteknologi Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI) Eko Yulianto mengatakan umumnya gempa sekitar magnitudo 7,4 memiliki waktu perulangan 30-50 tahun.
Dia mengatakan tidak ada data detail dan pasti, terkait sejarah atau siklus gempa yang terjadi di lokasi yang hampir sama dengan yang terjadi Jumat (2/7) malam yang berpusat di Banten. Padahal, jika ada pencatatan sejarah maka dapat diketahui perilaku gempanya.
Di selatan Jawa, berdasarkan catatan sejarah, pernah terjadi gempa yang lebih besar dari magnitudo 7,4, bahkan mendekati skala 9.
“Sudah dapat dipastikan akan terjadi lagi meski tidak tahu waktunya kapan,” ujarnya.
Eko menjelaskan penelitian di selatan Jawa menemukan bukti tsunami raksasa dengan artian ada gempa raksasa yang juga pernah terjadi. Penemuan LIPI yang disesuaikan dengan data sejarah, kejadian itu sekitar 400 tahun lalu yang diduga sekitar 1584 atau 1586.
Artikel ini ditulis oleh: