“Mie glosor jadi hidangan khusus Ramadhan,” kata ibu asal Minang ini.
Penjualan Mie glosor tidak hanya selama Ramadhan, hampir setiap hari, mie yang terbuat dari sagu itu tersedia di pasaran. Tetapi, penjualan mie tersebut meningkat selama bulan puasa.
Emi dan Nanang Sonari, pasangan suami istri yang sudah 20 tahun menjual mie glosor di Pasar Anyar mengaku, selama Ramadhan bisa menjual 30 ton mie glosor.
Mie tersebut ia beli dari produsen di wilayah Sukabumi. Setiap hari ia menjual 500 kg sampai 1 ton mie glosor.
“Selama Ramadhan permintaan lebih banyak dari hari biasa, tahun lalu bisa habis 30 ton,” kata Nanang.
Nanang mengatakan, tahun ini pihak produsen tidak mampu memenuhi permintaan penjual karena keterbatasan bahan baku dan produksi. Penjual hanya mendapat jatah 20 ton untuk bulan ini.














