Washington, Aktual.com – Sebanyak 14 warga sipil telah tewas dalam serangan udara AS yang dilancarkan di Irak dan Suriah dari 28 Juli 2015 sampai 29 April tahun ini, kata Komando Pusat AS pada Kamis (28/7).

“Kami sangat menyesalkan hilangnya nyawa dan cederanya warga sipil tanpa sengaja akibat serangan udar kami dan menyampaikan simpati kami kepada mereka yang terpengaruh,” kata Komando Pusat di dalam satu siaran pers.

Warga sipil tersebut tewas dalam enam serangan udara terpisah AS selama masa itu, kata Komando tersebut.

Pada 29 April tahun ini, empat warga sipil tewas di Mosul, Irak, selama serangan udara AS yang ditujukan kepada Neil Prakash, fasilitator operasi luar negeri dari kelompok IS, kata siaran pers itu.

Tiga warga sipil tewas dalam, masing-masing, tiga serangan udara AS, termasuk seorang warga sipil tewas di Idlib, Suriah, pada 28 Juli 2015, satu orang lagi tewas di dekat Al Qaim di Irak pada 15 Februari 2016 dan satu orang di Mosul pada 5 April 2016, kata siaran pers tersebut.

Seorang warga sipil tewas di Sharqat, Irak, pada 26 April 2016, selama serangan terhadap satu pos pemeriksaan IS, kata siaran pers itu.

Seorang warga sipil dilaporkan cedera dalam satu serangan pada 16 Februari 2016 di Ar-Rayhaniyah di dekat Mosul, Irak.

Koalisi kontra-terorisme pimpinan AS “melancarkan semua tindakan yang masuk akal guna menghindari korban jiwa di pihak non-petempur selama opeasi militer”, kata siaran pers tersebut.

Komando Pusat itu tidak memberi perincian apakah serangan tersebut dilancarkan oleh pesawat tanpa awak, atau drone.

Gedung Putih belum lama ini menyiarkan laporan mengenai korban jiwa di pihak sipil dalam serangan drone AS dari 2009 sampai 2015, dan memperkirakan sebanyak 100 warga sipil tewas selama 473 serangan pesawat tanpa awak milik AS di wilayah tempat AS tidak terlibat perang.

Satu laporan dari Biro Wartawan Investigasi, organisasi non-pemerintah yang berpusat di London, Inggris, memperlihatkan drone AS telah menewaskan 492 sampai 1.100 warga sipil di Pakiatan dan negara lain sejak 2002.

Artikel ini ditulis oleh:

Reporter: Antara
Editor: Arbie Marwan