Jakarta, Aktual.com — Pasca dirilis lebih rendahnya non farm payrolls dan tetapnya unemployment rate AS, laju USD cenderung mengalami penurunan. Di sisi lain, rilis kenaikan manufacturing payrolls dan government payrolls AS tampaknya belum cukup kuat mengangkat laju USD yang sebelumnya sudah cenderung meningkat. Pelemahan laju USD meski sementara, namun cukup membuat laju Rupiah menguat meski tidak signifikan. Bahkan di akhir perdagangan, laju Rupiah ditutup sama seperti sebelumnya alias stagnan.
“Tampaknya pelaku pasar kembali harus bersabar untuk menunggu laju Rupiah mampu berbalik arah. Belum ada pandangan positif dan berita positif yang menghampiri membuat laju Rupiah mengalami pelemahan kembali,” ujar analis pasar modal PT NH Korindo Securities Indonesia, Reza Priyambada di Jakarta, Selasa (11/8).
Menurutnya, laju Rupiah masih sama seperti sebelumnya di tutup pada 13.536 di atas level support 13.542.
“Laju Rupiah masih mencermati sentimen yang akan muncul dan belum terlihat adanya sentimen yang cukup positif untuk membalikkan laju Rupiah ke zona hijau,” jelasnya.
Meski demikian, pihaknya berharap pelemahan yang terjadi dapat lebih terbatas untuk mengurangi potensi pelemahan Rupiah. Sedangkan Kurs tengah Bank Indonesia, dirinya memperkirakan akan berada pada rentang Rp13.542-13.530.
Artikel ini ditulis oleh:
Eka