Pelemahan Rupiah itu, kata dia, masih sempat terjadi di awal pekan kemarin meski dibarengi juga dengan pelemahan USD. Adanya berita bahwa Korea Utara sedang menyiapkan rudal lainnya yang memiliki daya jelajah lebih jauh memberikan dorongan bagi JPY, sehingga laju USD kembali tertekan.
“Adanya peralihan dari USD ke JPY tampaknya tidak berimbas positif pada Rupiah. Sejumlah sentimen positif dari dalam negeri pun tidak terlalu banyak ditanggapi oleh pelaku pasar,” jelas dia.
Kembali melemahnya laju USD diharapkan dapat menjadi momentum positif kenaikan yang dibarengi dengan kenaikan EUR dan JPY. Di sisi lain, meski di dalam negeri minim sentimen positif, namun secara kondisi menunjukan hal yang positif yang ditopang oleh rilis data-data ekonomi sebelumnya.
“Diharapkan laju Rupiah dapat menguat. Akan tetapi, tetap cermati dan waspadai berbagai sentimen yang dapat menghalangi potensi penguatan lanjutan pada Rupiah, terutama dari imbas rilis data-data ekonomi di pekan depan,” kata dia.
Diperkirakan sepanjang pekan depan, laju support Rupiah akan berada pada rentang 13.534 dan untuk rentang resisten rupiah di 13.479.
(Busthomi)
Artikel ini ditulis oleh:
Andy Abdul Hamid