Jakarta, Aktual.com — Harga minyak dunia kembali anjlok lebih dari 3 persen pada perdagangan Senin kemarin (28/12), harga ini menempati posisi terendah dalam 11 tahun terakhir. ‘Pemain pasar’ khawatir bahwa harga minyak mentah memiliki peluang lebih besar untuk lebih merosot di tahun baru 2016.
Bensin berjangka AS turun lebih dari 2 persen karena aksi jual diperbesar untuk produk minyak sulingan. Minyak pemanas turun 1 persen karena ekspektasi cuaca dingin terbatas downside di tengah pergantian 10 persen pada gas alam dan bahan bakar pemanas lain.
Berdasarkan data perdagangan Jepang menunjukkan, minyak mentah berjangka mengalami kemerosotan di perdagangan Asia hingga di posisi terendah dalam 46 tahun penjualan minyak pada pasar minyak mentah terbesar keempat di dunia tersebut.
Sebaliknya minyak mentah naik sekitar USD2 per barel di sesi New York karena para pedagang mendapat dua hari Rebound pada pra-Natal.
“Besar kemungkinan untuk kuartal pertama lebih lemah pada 2016,” kata Tariq Zahir, Capital Advisors di Long Island, New York.
Brent turun sebesar USD1,27 atau pada harga USD36,62 per barel, setelah jatuh ke sesi terendah USD 36,52.
Brent juga berada di bawah West Texas Intermediate (WTI), turun sebesar USD1,29 atau pada harga USD36,81, setelah terjatuh pada USD36,66.
Harga minyak mentah telah jatuh hampir 70 persen dari harga tertinggi diatas USD100 per barel pada Juni 2014.
Artikel ini ditulis oleh:
Dadangsah Dapunta
Eka