Jakarta, Aktual.co — Perdana Menteri India Narendra dan Presiden Amerika Serikat Barack Obama mengumumkan bahwa mereka telah mencapai kesepakatan pada Minggu (25/12) untuk memecah kebuntuan yang telah menghalangi perjanjian soal tenaga nuklir sipil.
“Saya merasa senang bahwa enam tahun setelah kami menandatangani perjanjian bilateral, kami melangkah maju menuju kerja sama komersil, yang konsisten dengan hukum (dalam negeri) kami dan kewajiban-kewajiban hukum internasional,” kata Modi dalam jumpa pers bersama dengan Obama di ibu kota negara India, New Delhi.
Kedua negara pada 2008 menandatangani kesepakatan bersejarah yang memberi India akses menuju teknologi nuklir sipil, namun perjanjian itu tertahan karena kekhawatiran AS menyangkut hukum ketat India tentang kewajiban jika terjadi insiden nuklir.
Tidak segera ada rincian tentang bagaimana kebuntuan itu telah dipecahkan, namun India dilaporkan telah menawarkan diri untuk membangun kumpulan asuransi guna menjamin perusahaan-perusahaan pembuat reaktor kalau-kalau insiden nuklir muncul.
“Hari ini kami mencapai terobosan pengertian menyangkut dua masalah yang menahan kami untuk membuat kemajuan dalam kerja sama nuklir sipil dan kami bertekad untuk melangkah maju menuju penerapan penuh,” kata Obama.
“Ini adalah langkah yang penting yang menunjukkan bahwa kami bisa bekerja sama untuk meningkatkan hubungan kami.”
Artikel ini ditulis oleh:
















