Denpasar, Aktual.com — Legiun Veteran Republik Indonesia (LVRI) Kabupaten Buleleng, Bali mengapresiasi pendirian monumen pejuang di Desa Alasangker Singaraja sebagai tonggak sejarah di Bali Utara.

“Kami sangat berharap masyarakat saat ini tetap mengingat jasa- jasa pejuang kemerdekaan Bali Utara di masa lalu,” kata Bendahara LVRI Buleleng, Wayan Suanda di Singaraja, Jumat (27/11).

Ia mengatakan, bahwa pihaknya juga merasa bangga karena semakin banyak kalangan di kabupaten terluas di Pulau Dewata itu mengenang para pejuang kemerdekaan dengan membuat semacam prasasti maupun tugu.

Selain itu, pihaknya berharap kedepan lebih banyak lagi dibangun tugu-tugu perjungan sehingga anak muda dan masyarakat pada umumnya paham mengenai perjuangan para pejuang masa lampau.

“Dengan penambahan tonggak sejarah akan menjadi satu kenangan yang bisa diwariskan kepada generasi muda, anak cucu kami dapat melihat di Buleleng ada perjuangan rakyat semesta. Bukan hanya di satu tempat, tapi dari timur sampai ke barat berjuang merebut kemerdekaan Indonesia,” ujarnya.

Ia menambahkan, LVRI Buleleng akan membukukan tonggak-tonggak sejarah yang tersebar di setiap sudut desa-desa di Bali Utara.

“Buku ini akan menjadi tambahan referensi tentang sejarah di Buleleng, sehingga akan tetap berlanjut dan dinikmati generasi penerus,” imbuhnya.

Bukan itu saja, ia menambahkan, pihaknya di legiun veteran bertugas menjaga tonggak sejarah agar jangan sampai sejarah itu terputus dan generasi seterusnya tidak mengetahui di Buleleng ada satu perjuangan untuk merebut kemerdekaan, tandasnya.

Sebelumnya, Komandan Kodim (Dandim) 1609/Buleleng, Bali, Letkol Infantri Budi Prasetyo meresmikan patung pahlawan pejuang Bali Utara atas nama Kopral Ketut Seloka dan Lettu Ketut Kerobokan berlokasi di Desa Alasangker, Kamis (26/11).

Acara tersebut dihadiri Kapolres Buleleng, AKBP Harry Haryadi Badjuri, Wakil Ketua DPRD Buleleng, Made Adi Purnawijaya, Ketua Fraksi Demokrat DPRD Buleleng, Hesti Ranitasari dan sejumlah tokoh masyarakat Bali Utara.

Letkol Infantri Budi Prasetyo mengatakan, masyarakat di daerah itu mesti selalu mengingat jasa-jasa para pahlawan yang telah berjuang merebut dan mempertahankan kemerdekaan RI pada masa lalu.

Ia menjelaskan, hendaknya apresiasi terhadap para pahlawan dilakukan dengan menjalankan hal hal positif mendukung pembangunan dengan tetap mengedepankan azas kebersamaan dan jiwa gotong royong.

Artikel ini ditulis oleh: